Kelahiran Sapi Merah Israel, Pertanda Hari Akhir atau Kejadian Alami?

Kelahiran Sapi Merah Israel, Pertanda Hari Akhir atau Kejadian Alami?

Kelahiran seekor sapi betina berwarna merah di wilayah Israel baru-baru ini telah menimbulkan berbagai interpretasi dan spekulasi, terutama dalam konteks religius dan tanda-tanda hari akhir.--

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID -  Kelahiran seekor sapi betina berwarna merah di wilayah Israel baru-baru ini telah menimbulkan berbagai interpretasi dan spekulasi, terutama dalam konteks religius dan tanda-tanda hari akhir.

Kejadian ini telah mengundang perhatian banyak pihak, termasuk Temple Institute, yang memahaminya sebagai sebuah tanda.

Temple Institute mengumumkan kelahiran sapi merah ini melalui saluran YouTube mereka.

Mereka menyatakan bahwa anak sapi ini, bersama dengan induknya, akan menjalani "pemeriksaan ekstensif" untuk memastikan bahwa ia memenuhi persyaratan sebagai "sapi merah" yang dijelaskan dalam Alkitab.

BACA JUGA:Palestina Tak Keberatan Saudi Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel, Asalkan...

Menurut Temple Institute, kelahiran seekor sapi betina berwarna merah ini memiliki signifikansi dalam konteks Alkitab.

Mereka memandangnya sebagai tanda yang membawa janji untuk mengembalikan kemurnian Alkitab kepada dunia.

Temple Institute sendiri dikenal sebagai lembaga yang terkait dengan pandangan-pandangan esoteris tentang hari kiamat dan pembangunan Kuil Ketiga di Gunung Moriah atau Temple Mount.

Direktur The Temple Institute, Rabbi Chain Richman, bahkan menyatakan keyakinannya bahwa saat ini adalah waktunya untuk membangun Bait Suci Ketiga setelah kelahiran sapi merah ini.

BACA JUGA:Tanda-tanda Kiamat Terjadi Saat Hewan Ini Punah, Gus Baha: Selama Masih Ada Dabbah...

Bait Suci Ketiga dianggap sebagai salah satu tanda-tanda kiamat dalam beberapa interpretasi agama.

Penting untuk dicatat bahwa interpretasi tentang tanda-tanda kiamat dan peristiwa religius seringkali sangat subjektif dan beragam.

Tidak semua orang atau kelompok beragama akan sepakat tentang makna dari peristiwa seperti ini.

Karenanya, pandangan ini harus dianggap sebagai pandangan dari Temple Institute dan kelompok tertentu, dan tidak selalu mencerminkan pandangan seluruh umat beragama.

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya