Warga Jabodetabek Bingung Tiba-tiba Hujan Deras Saat Polusi sedang Menghantui, ini Jawabannya!

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pada Minggu (27/8/2023), wilayah Jabodetabek termasuk Jakarta mengalami hujan yang dijelaskan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai upaya untuk mengatasi polusi udara yang telah menghantui daerah tersebut dalam beberapa waktu terakhir.

Warga Bogor, Depok, dan Tangerang Selatan melaporkan bahwa hujan tersebut jatuh dengan intensitas yang beragam, dari sedang hingga lebat.

Wilayah Tangsel mengalami hujan deras, Depok mengalami hujan di wilayah Sukmajaya dan Cilodong, serta Bogor mengalami hujan deras dan angin kencang di beberapa kawasan.

Namun, hujan ini ternyata bukan fenomena alami biasa.

BACA JUGA:Ramalan Anak Indigo Soal Pemilu 2024, Tigor Otadan: 'Huru-Hara Pasti Ada'

Menurut BMKG, ini merupakan hasil dari modifikasi cuaca yang dilakukan karena Indonesia sedang mengalami musim kemarau.

Hujan ini adalah hasil dari rekayasa cuaca.

Kepala BMKG, Dwikorita, menjelaskan bahwa teknologi modifikasi cuaca (TMC) digunakan untuk memicu hujan turun.

Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, menyatakan bahwa rekayasa hujan dilakukan untuk mengurangi dampak polusi udara di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

BACA JUGA:Ramalan Anak Indigo Soal Presiden 2024, Tigor Otadan: 'Tanggal Lahirnya 17 Oktober...' 

Tujuannya adalah mempercepat pertumbuhan awan hujan menjadi hujan dengan menggunakan bubuk garam NaCl yang ditempatkan pada awan.

TMC ini melibatkan kerjasama antara BMKG, BRIN, BNPB, dan TNI AU.

Guswanto menjelaskan bahwa rekayasa cuaca dilakukan dengan mempercepat pertumbuhan awan hujan menggunakan bubuk garam NaCl.

Ini adalah langkah kolaboratif yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan lingkungan.

Sumber: