Kisah Keluarga Kobus, Wanita Belanda Pemberani Membela Kemerdekaan RI
Soekarno-Istimewa-
Di acara ini, bersama ibu Mien, ketiga kakak beradik Kobus berhasil mendekati sang proklamator.
Mien seolah-olah "menyerahkan" ketiga putrinya kepada Indonesia melalui Presiden Soekarno.
Presiden Soekarno menepuk bahu Mien sambil berkata, "Jangan khawatir, ibu. Kami akan menjaga mereka." Beberapa hari kemudian, keluarga Kobus berangkat ke Jember.
BACA JUGA:Lirik Lagu 'Teko Lungo' - Happy Asmara yang Lagi Trending di Youtube, Liriknya Bikin Inget Mantan
Di sana, Miny dan Annie bergabung dengan Palang Merah Indonesia, sementara Dolly menetap di Solo bersama suaminya.
Dalam waktu tujuh bulan sejak mereka tiba di Indonesia, para wanita Belanda ini telah terlibat dalam berbagai pertempuran.
Pada 21 Juli 1947, pemerintah Belanda melancarkan "Aksi Polisionil" atau Agresi Belanda pertama dalam upaya merebut kembali wilayah yang telah memproklamirkan kemerdekaannya.
Hanya dalam waktu lima hari sejak operasi militer dimulai, tentara KNIL (Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger) sudah berhasil masuk ke Kota Malang tempat tinggal Dolly, Annie, dan Miny saat itu.
Sementara itu, Betsy masih berada di Jember. Tidak tergoyahkan oleh ancaman, keempat wanita ini terus berjuang di garis depan, menunjukkan tekad dan semangat yang luar biasa dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News
Sumber: