Pemerintah Siap Atasi Polusi dengan Cara Ini, Menteri LHK: Hari Ini atau Besok Sudah Bisa Dilakukan

Pemerintah Siap Atasi Polusi dengan Cara Ini, Menteri LHK: Hari Ini atau Besok Sudah Bisa Dilakukan

Pemerintah atasi polusi udara Jakarta dengan adakan hujan buatan--

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar telah mengumumkan langkah-langkah baru yang diambil oleh pemerintah dalam upaya mengatasi polusi udara yang semakin mengkhawatirkan.

Dalam sebuah pernyataan di Jakarta pada hari Senin (21/8), Menteri Siti Nurbaya mengumumkan bahwa pemerintah akan menerapkan modifikasi cuaca berupa hujan buatan dan mengadakan uji emisi sebagai bagian dari strategi penanganan polusi udara.

Menteri Siti Nurbaya menjelaskan bahwa hujan buatan akan diterapkan dalam upaya membersihkan udara di tingkat lokal.

"Terhadap situasi (polusi) seperti ini, kita lakukan hujan buatan di lokal sehingga udaranya jadi dibersihkan. Kita sudah minta hari ini atau besok itu sudah dilakukan, harus ada hujan buatan, agar sedikit membersihkan," jelasnya.

BACA JUGA:5 Tips Penting Menjaga Kualitas Udara Supaya di Dalam Rumah Tetap Sehat Terhindar Polusi

Pemerintah juga berkomitmen untuk terus mengevaluasi hasil dari modifikasi cuaca berupa hujan buatan ini secara berkelanjutan. "Nanti kita lihat lagi tanggal 28 Agustus, lalu tanggal 2 atau 4 September," tambah Menteri Siti Nurbaya.

Selain itu, Menteri Siti Nurbaya juga mengumumkan inisiatif untuk menguji emisi kendaraan secara gratis di tempat khusus yang telah disediakan oleh Kementerian LHK.

"Di KLHK ada tempat uji emisi, periksa saja kendaraannya di situ daripada bayar di tempat lain. Tetapi ini baru tahap uji coba, belum penerapan hasil (kendaraan yang tidak lolos uji emisi tidak boleh masuk ke kawasan KLHK)," jelasnya.

Namun, Menteri Siti Nurbaya menjelaskan bahwa penanganan polusi udara di Jakarta mengalami beberapa kesulitan.

BACA JUGA:Tips Menjaga Kesehatan di Tengah Ancaman Polusi Udara

Bentuk geografis Jakarta yang berbentuk kipas aluvial, dengan wilayah cekung dan perbukitan, membuat aliran udara dan hujan menjadi tidak selalu merata.

"Di daerah seperti ini secara teori ketika ada polusi dari bawah datang ke atas, itu bergeraknya tidak mudah karena terhambat oleh tekanan angin dan lain-lain dari perbukitannya," paparnya.

Menteri Siti Nurbaya juga menegaskan bahwa Tim Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Pencemaran Udara di Jabodetabek sudah mulai bekerja untuk menindaklanjuti perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam pembakaran limbah elektronik atau hasil produksi secara terbuka.

"Satgas sudah beroperasi, saya bilang kalau target operasinya jangan dibuka, karena kalau dibuka, mereka (perusahaan pelaku pembakaran limbah) pada siap-siap semua. Jadi lebih baik dilakukan saja secara serentak," tegasnya.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: