Sejumlah Negara Bakal Rundingkan Nasib Ukraina di Saudi, Rusia Tak Diundang

Sejumlah Negara Bakal Rundingkan Nasib Ukraina di Saudi, Rusia Tak Diundang

Peta perebutan wilayah antara pasukan Ukraina dan pasukan Rusia di Bakhmut. --Twitter/@TheStudyofWar

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Arab Saudi akan menjadi tuan rumah pembicaraan mengenai krisis Ukraina dengan mengundang perwakilan dari negara-negara Barat, Ukraina, dan negara-negara berkembang, termasuk India dan Brasil.
 
Pertemuan ini direncanakan akan diadakan di Jeddah pada tanggal 5 dan 6 Agustus 2023 dan akan dihadiri oleh pejabat senior dari 30 negara, termasuk Indonesia, Mesir, Meksiko, Cile, dan Zambia.
 
Pertemuan ini bertujuan untuk mencari dukungan internasional untuk persyaratan perdamaian yang menguntungkan Ukraina, namun sayangnya, Rusia tidak diundang dalam pembicaraan ini.
 
Rusia telah mencaplok sekitar sepertiga dari wilayah Ukraina, dan sejak itu terjadilah konflik yang berlarut-larut antara kedua negara tersebut.
 
Kremlin menyatakan bahwa negosiasi damai dengan Ukraina hanya akan mungkin terjadi jika Kyiv (ibukota Ukraina) menerima "realitas baru" atau mengakui klaim teritorial Rusia atas wilayah tersebut.
 
 
Namun, pihak Ukraina bersikeras bahwa negosiasi hanya bisa berlangsung jika Rusia menarik pasukan militernya dari wilayah Ukraina yang diduduki.
 
Meskipun undangan telah dikirim ke banyak negara, belum jelas berapa banyak yang akan hadir dalam pertemuan tersebut.
 
Negara-negara yang sebelumnya ikut serta dalam pembicaraan serupa di Kopenhagen pada bulan Juni diperkirakan akan hadir kembali di Jeddah.
 
Beberapa negara yang telah mengonfirmasi kehadirannya antara lain Inggris, Afrika Selatan, Polandia, Uni Eropa, dan diharapkan juga akan dihadiri oleh Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan.
 
Sementara itu, kondisi terbaru di Ukraina menunjukkan bahwa pada Jumat malam tanggal 28 Juli 2023, serangan rudal dari Rusia mengakibatkan lima orang terluka di kota Dnipro, Ukraina.
 
 
Serangan itu menyebabkan kerusakan berat pada sebuah gedung apartemen bertingkat tinggi di kota tersebut.
 
Dnipro, yang merupakan kota berpenduduk sekitar 1 juta orang di Ukraina bagian tengah, mengalami serangan sekitar pukul 20.30 waktu setempat setelah sirene serangan udara berbunyi.
 
Rekaman yang diberikan oleh para saksi dan beredar di media sosial menunjukkan dampak parah dari serangan tersebut terhadap gedung apartemen di kota tersebut.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: