Wow, Al Zaytun Ternyata Produk Operasi Intelijen Orde Baru!

Wow, Al Zaytun Ternyata Produk Operasi Intelijen Orde Baru!

Panji Gumilang-@folkative-Instagram

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan informasi mengejutkan tentang Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun dan Panji Gumilang dalam sebuah acara di Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur.
 
Menurut Mahfud, Al-Zaytun adalah hasil dari operasi intelijen di masa Orde Baru yang bertujuan melemahkan sel-sel DI/TII yang digagas oleh SM Kartosoewirjo.
 
Pada awal kemerdekaan, banyak pejuang Islam terpinggirkan dan memilih untuk kembali ke pesantren untuk mendidik santri.
 
"Banyak kalangan Islam yang memutuskan untuk kembali ke pesantren," ungkap Mahfud, Rabu (12/7).
 
Namun, ada kalangan yang tidak puas dengan situasi tersebut, termasuk pendiri NII, Kartosoewirjo.
 
 
Mahfud menyatakan bahwa pengaruh NII masih berlanjut hingga saat ini dan terkait dengan kontroversi Panji Gumilang.
 
Menurut Mahfud, perjuangan Kartosoewirjo untuk mendirikan Negara Islam Indonesia masih berlangsung dan Al-Zaytun merupakan turunannya.
 
Mahfud menjelaskan bahwa NII tidak memiliki bentuk organisasi dan gerakan bawah tanah, tetapi ada hierarki dan struktur dengan pemimpin imam atau syekh.
 
Pemerintah melakukan operasi intelijen untuk melemahkan NII dengan memecahnya menjadi NII versi pemerintah dan NII Kartosoewirjo.
 
Operasi ini dilakukan pada awal tahun 1970-an oleh Ali Moertopo.
 
 
"Pada awal tahun 1970-an, NII oleh pemerintah dipecah, diadu," ungkap Mahfud lagi.
 
Mahfud mengungkapkan bahwa NII, yang sekarang dikenal sebagai Al-Zaytun, adalah salah satu hasil operasi intelijen pemerintah Orde Baru. 

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya