MUI Memvonis Tanpa Tabayyun, Panji Gumilang Geram

MUI Memvonis Tanpa Tabayyun, Panji Gumilang Geram

Panji Gumilang, pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, mengajukan gugatan terhadap Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, dan institusi MUI. --Youtube/Al Zaytun Official

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pada Sabtu (24/6), Panji Gumilang, pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, mengaku enggan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Tim Investigasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dalam pertemuan mereka.
 
Panji Gumilang bahkan meminta daftar pertanyaan sebagai syarat, tetapi ia tidak memberikan kepastian kapan ia akan menjawab pertanyaan tersebut.
 
Sebelumnya, Panji Gumilang telah dipanggil oleh Tim Investigasi untuk memberikan klarifikasi terkait kontroversi yang melibatkan Ponpes Al Zaytun.
 
Namun, ia telah menuai kritik karena enggan menjawab pertanyaan dari Tim Investigasi Pemprov Jabar.
 
Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube resmi Al Zaytun, Panji Gumilang membantah tuduhan bahwa ia enggan menjawab pertanyaan Tim Investigasi.
 
 
Ia mengungkapkan bahwa sebelum pertemuan tersebut, ia telah mengajukan beberapa syarat.
 
Salah satu syarat yang ia minta adalah agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak dihadirkan dalam pertemuan tersebut.
 
Panji Gumilang menyatakan bahwa MUI telah memberikan vonis sebelum melakukan tabayyun (klarifikasi) terlebih dahulu, yang menurutnya bertentangan dengan akhlak Islam.
 
"Majelis Ulama telah memvonis sebelum tabayyun, setelah divonis baru akan tabayyun," tegas Panji Gumilang.
 
Ia mengungkapkan bahwa dalam Islam, seseorang harus melakukan tabayyun terlebih dahulu sebelum mengeluarkan pernyataan.
 
 
Ia juga menyebut bahwa ia siap menjawab pertanyaan jika pertemuan dilakukan di Ponpes Al Zaytun, dan menawarkan semua fasilitas yang ada di sana untuk keperluan tersebut.
 
Selain itu, Panji Gumilang juga meminta contoh pertanyaan kepada Tim Investigasi agar ia dapat memahami arah pertanyaan tersebut dan memberikan jawaban yang tepat.
 
"Sehingga tidak seperti orang berdebat ke sana ke mari."
 
Ia berpendapat bahwa dengan contoh pertanyaan, pertemuan dapat berkembang dengan baik tanpa adanya perdebatan yang tidak produktif.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: