Seberapa Kuat Wagner Group? Tentara Bayaran Rusia yang Berani Senggol Tentara Rusia 'Beneran'
Senin 26-06-2023,14:34 WIB
Pasukan Wagner Group tengah mengambil alih sebuah kota di Rusia.--Twitter/@sentdefender
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Yevgeny Prigozi, pemimpin pasukan tentara bayaran Wagner, telah menyerukan pemberontakan terhadap Rusia.
Wagner adalah sebuah kelompok tentara bayaran swasta yang terlibat dalam gerakan separatis pro-Rusia di Ukraina Timur pada tahun 2014.
Pasukan ini juga terlibat dalam invasi Rusia ke Ukraina serta berbagai operasi militer di Afrika dan Timur Tengah.
Menurut laporan dari Al Jazeera, Prigozi telah mengajukan seruan perlawanan kepada Rusia dengan mengarahkan pasukannya menuju Moskwa.
Ia mengutarakan seruan tersebut setelah menuduh Rusia melakukan serangan dan pembunuhan terhadap anak buahnya.
Dalam perbandingan kekuatan, pasukan Wagner diperkirakan memiliki sekitar 50 ribu tentara.
Sebagian besar dari mereka diyakini telah diterjunkan ke Ukraina untuk melakukan invasi.
Dari jumlah tersebut, diperkirakan 40 ribu tentara berasal dari penjara-penjara di Rusia.
Namun, jumlah tentara Wagner telah berkurang karena sekitar 9.000 di antaranya tewas dalam invasi di Ukraina, sementara 20 ribu lainnya mengalami luka-luka.
Pasukan Wagner terdiri dari pasukan yang telah terlatih dalam pertempuran.
BACA JUGA: Kata Adian Napitupulu Soal Pernyataan Kontroversial Panji Gumilang: Gue Enggak Tertarik Mengomentari
Mayoritas dari mereka adalah mantan pejuang Rusia yang berusia hingga 55 tahun.
Meskipun demikian, pasukan ini juga diperkuat oleh pejuang dari negara lain.
Dalam hal senjata, pasukan Wagner telah menggunakan senjata bersama dengan Rusia di Ukraina, termasuk tank dan peralatan pertahanan udara.
Meskipun ada klaim bahwa mereka membeli senjata dari Korea Utara, termasuk peluru artileri, Wagner membantah kabar tersebut.
Di sisi lain, Rusia memiliki sekitar 1 juta tentara aktif.
Tentara Rusia juga memiliki akses ke gudang persenjataan dari era Soviet.
Persenjataan tersebut meliputi senapan mesin, senapan serbu, sniper, peluncur granat, rudal darat-ke-udara, tank, kendaraan tempur, dan ranjau.
Terdapat laporan bahwa Rusia juga menggunakan persenjataan era komunis, seperti tank T-62 berusia 60 tahun dan kendaraan lapis baja tahun 1950-an, dalam invasi Ukraina.
Selain tentara reguler, Rusia juga memiliki Garda Nasional dengan sekitar 340 ribu personel.
Garda Nasional berada di bawah kendali militer Rusia dan memiliki tugas untuk mempertahankan perbatasan Rusia, termasuk melawan perdagangan narkoba dan terorisme.
BACA JUGA: PKS dan Demokrat Tepis Isu Soal Keretakan Koalisi Pengusung Anies, Bagaimana dengan NasDem?
Selain itu, terdapat sekitar 250 ribu wajib militer di bawah komando tentara Rusia, yang dapat dikerahkan untuk mempertahankan Rusia, meskipun dengan tingkat pelatihan dan perlengkapan yang lebih rendah.
Rusia juga memiliki unit pengawal khusus, yaitu FSO, yang terdiri dari sekitar 50 ribu orang dan bertugas melindungi para petinggi Rusia dan Kremlin, termasuk Presiden Putin.
Sementara pasukan Wagner memiliki kekuatan yang signifikan, mereka memiliki jumlah dan peralatan yang lebih kecil dibandingkan dengan militer Rusia yang memiliki pasukan yang lebih besar dan akses ke gudang persenjataan yang luas.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-