Grab Pangkas 1.000 Karyawan, CEO Anthony Tan Bantah PHK Jadi Jalan Pintas 'Menuju Profit'

Grab Pangkas 1.000 Karyawan, CEO Anthony Tan Bantah PHK Jadi Jalan Pintas 'Menuju Profit'

GRAB PHK Massal 1.000 Karyawan---GRAB

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Grab Holdings (Grab.O) yang berbasis di Singapore, telah memangkas 1.000 pekerjaan atau 11 persen dari tenaga kerjanya.

CEO Grab, Anthony Tan mengonfirmasi kabar tersebut pada Selasa, 20 Juni 2023.

PHK massal itu dilakukan demi kebutuhan untuk mengelola biaya dan memastikan layanan yang lebih terjangkau jangka panjang.

BACA JUGA:MENOHOK! Hotman Paris Komentari Soal Gugatan Cerai Ferry Irawan ke Venna Melinda: Siap-Siap Gak Ada yang Bayarin Uang Grab!

Kepala eksekutif Anthony Tan mengatakan PHK massal bukanlah 'jalan pintas menuju profitabilitas', tetapi reorganisasi strategis untuk beradaptasi dengan lingkungan bisnis.

"Perubahan tidak pernah secepat ini. Teknologi seperti AI (kecerdasan buatan) generatif berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi. Biaya modal telah meningkat, secara langsung berdampak pada lanskap persaingan," kata Tan, dikutip dari laman Reuters.

"Kita harus menggabungkan skala kita dengan eksekusi yang gesit dan kepemimpinan biaya, sehingga kita dapat menawarkan layanan yang lebih terjangkau secara berkelanjutan dan memperdalam penetrasi massa kita," sambungnya.

Tan mengatakan bahwa meski tanpa PHK, Grab telah mengelola biaya dan harus mencapai targetnya untuk mencapai titik impas EBITDA grup yang disesuaikan tahun ini.

BACA JUGA:Dibantah Sebagai Komisaris, Yusuf Mansur Kini Ngaku Sebagai Advisor Grab Indonesia

"Superapp", didirikan pada tahun 2012, menawarkan pengiriman, perjalanan, dan layanan keuangan di delapan negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Sahamnya naik 4,7% sebelum pasar setelah pengumuman Tan kepada staf. Saham telah naik sebanyak 5,6% sebelum pasar, memperpanjang kenaikan sebelumnya pada laporan Bloomberg News tentang pemotongan tersebut.

PHK mengikuti langkah serupa tahun lalu oleh perusahaan teknologi Indonesia GoTo (GOTO.JK), yang menawarkan tumpangan, e-commerce, dan layanan keuangan. Itu telah mengalami pemotongan biaya yang ketat, termasuk memberhentikan 12% tenaga kerjanya pada tahun 2022. Ini memberhentikan 600 staf lagi pada bulan Maret.

CEO yang akan datang berencana untuk memimpin perusahaan hanya untuk sementara dan berhenti setelah profitabilitas meningkat.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: