Presiden Buruh Semprot Luhut Gegara Rendahkan Kualitas Kuli Lokal: 'Mental Penjajah'

Presiden Buruh Semprot Luhut Gegara Rendahkan Kualitas Kuli Lokal: 'Mental Penjajah'

Said Iqbal.-Foto: Disway-

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Giliran Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mengkritik keras pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, terkait kinerja Tenaga Kerja Asing (TKA) dan pekerja lokal.

Iqbal menilai, Luhut sebagai pejabat negara tidak semestinya melontarkan pernyataan yang merendahkan kemampuan bangsa sendiri di hadapan publik.

Iqbal pun menyebut bahwa Luhut tidak pantas menjadi pejabat penting di Indonesia.

"Kalau pernyataan pejabat negara merendahkan tenaga kerja Indonesia sendiri, dia tidak layak menjadi pejabat negara," kata Said kepada wartawan, dikutip Sabtu, 17 Juni 2023.

BACA JUGA:BMKG: Prakiraan Cuaca di Sejumlah Wilayah Jabodetabek Hari Ini, Sabtu 17 Juni 2023

Iqbal bahkan menganggap Luhut sebagai sosok pejabat yang bermental penjajah. Pasalnya, dia secara terang-terangan meremehkan kemampuan pekerja lokal.

"Nggak boleh apa pun alasan keluar kalimat itu. Itu namanya mental feodal, mental penjajah kepada inlander," tegasnya.

Dia kemudian memperingatkan Luhut bahwa Indonesia kini memiliki undang-undang yang mengatur tentang tenaga asing.

Iqbal menjelaskan, perekrutan tenaga asing di Indonesia hanya untuk mereka yang memang memiliki keterampilan khusus dan tidak dimiliki oleh masyarakat Indonesia.

BACA JUGA:Belanda Akui Indonesia Merdeka pada 17 Agustus, Jokowi: Ya Bagus

"Sedangkan tenaga buruh kasar, harus menggunakan tenaga lokal," jelas Iqbal.

Oleh sebab itu, menurutnya, posisi tenaga asing di Indonesia hanya untuk sebagai konsultan. Apabila keterlibatannya mencakup di ranah pekerjaan kasar, maka pemerintah telah melanggar undang-undang yang telah ditetapkan.

"Kalau buruh kasar itu dilarang, jangan menteri melanggar sendiri undang-undang yang notabene dibuat oleh Presiden bersama DPR. Itu namanya menteri melawan presiden," terang Iqbal menandaskan.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: