Harga Telur Ayam Meroket, Buat Masyarakat Menjerit!
Telur Ayam Meroket Naik-Ilustrasi-Pixabay
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Kementerian Perdagangan (Kemendag) membenarkan bahwa harga telur di pasar mengalami fluktuatif harga ada yang mencapai Rp 40.000/kg.
Namun begitu, Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga mengatakan bahwa stok telur dipastikan aman untuk kebutuhan masyarakat. Pihaknya memastikan kenaikan ini terjadi bukan karena ada kelangkaan komoditas telur.
"Fluktuasi terjadi itu betul, tapi dari yang saya kunjungi di pasar itu relatif harganya stabil. Kemudian yang paling penting adalah ketersediaan jangan sampai tipis. Dan sampai dengan saat ini stok aman," jelas Jerry pada media, di Kantor Kementerian Perdagangan, Selasa 23 Mei 2023.
BACA JUGA:Manfaat Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur: Pentingnya Hidrasi Pagi
Ia mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan saat ini juga melakukan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pemantauan langsung di pasar. Upaya tersebut dilakukan agar proses stabilisasi berjalan dengan cepat dan tepat.
Selain itu pihaknya juga tengah melakukan pemantauan harga pakan ayam. Saat ini tengah dievaluasi apakah kenaikan harga pakan ayam menjadi salah satu penyebab kenaikan harga telur di pasar.
"Kita lihat dulu, harga pakan ternak yang naik kan belum tentu memberikan efek kenaikan juga kepada bahan pokok, makanya ini harus dipastikan," pungkas Jerry.
"Kita bersama jajaran Kemendag turun je lapangan untuk memastikan segalanya kita mengecek. Karena sepanjang yang kami telaah yang kami lihat itu fluktuasinya masih dalam tahap yang wajar," tambah Jerry.
BACA JUGA:Viral di Media Sosial! Direktur Utama Blue Bird Sigit Djokosoetono Nyamar sebagai Sopir Taksi
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan beberapa penyebab kenaikan harga telur dalam beberapa waktu terakhir. Salah satunya adalah banyaknya pengusaha telur yang mengalami kebangkrutan akibat harga yang terlalu rendah.
Selain itu, menurut Zulhas, faktor lain yang memengaruhi kenaikan harga telur adalah pengurangan jumlah ayam petelur dan waktu yang diperlukan untuk memulihkan produksi. Selain itu, kenaikan harga pakan berupa jagung juga turut berkontribusi.
Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan berencana memberikan subsidi jagung sebesar Rp1.500 per kilogram (kg) guna menstabilkan harga telur. Namun, rencana tersebut masih dalam tahap pembahasan.
Selain itu, ia menyatakan bahwa kenaikan harga telur juga disebabkan oleh belum pulihnya populasi ayam petelur secara keseluruhan.
BACA JUGA:Mengenal Impulsive Buying, Berikut Penyebab dan Cara Mengatasi Perilaku Boros
Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News
Sumber: