Ngeri! Ilmuwan Yakin Asteroid Penghancur Bumi Lebih Mungkin Terjadi Sekarang, Ini Katanya

Ngeri! Ilmuwan Yakin Asteroid Penghancur Bumi Lebih Mungkin Terjadi Sekarang, Ini Katanya

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Seorang ilmuwan top NASA memperingatkan bahwa ancaman asteroid besar yang menghantam Bumi jauh lebih menakutkan daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Dalam kata-kata James Garvin, kepala ilmuwan Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, "itu akan berada dalam kisaran omong kosong serius yang terjadi."

Garvin - yang mempresentasikan penelitian baru tentang masalah ini di Lunar and Planetary Science Conference di Woodlands, Texas ternyata memiliki kekhawatiran kuat bahwa lokasi tumbukan sebelumnya sebenarnya membentang puluhan kilometer lebih jauh dari yang diyakini, Science.org melaporkan.

BACA JUGA:Rusia Bangun Dua Pesawat 'Hari Kiamat'

Dilansir dari NY Post, dia juga berspekulasi setiap peristiwa dampak secara substansial lebih keras juga. Mereka mungkin 10 kali lebih merusak daripada bom nuklir terbesar yang pernah diledakkan, menurut outlet tersebut

“Data topografi semacam itu memungkinkan penilaian ulang peran dampak semacam itu dalam sejarah Bumi baru-baru ini dan menghadirkan implikasi untuk Pertahanan Planet,” bunyi laporan baru itu.

Citra beresolusi tinggi baru telah digunakan untuk mempelajari empat kawah yang dibuat dalam jutaan tahun terakhir — Pantasma di Nikaragua, Bosumtwi di Ghana, Iturralde di Bolivia, dan Zhamanshin di Kazakhstan — dalam upaya memetakannya dalam tiga dimensi.

Kemudian algoritma yang digunakan Garvin untuk penelitian permukaan Mars telah diterapkan untuk menentukan lebih lanjut tentang topografi kawah.

BACA JUGA:2022 Penuh Misteri, Sosok Gaib Penunggu Gunung Semeru Titipkan Pesan Mengerikan, Masyarakat Pulau Jawa Diminta Waspada Datangnya 'Kiamat Kubra'

Ini sering mengidentifikasi daerah seperti pinggiran lebih jauh dari apa yang sebelumnya ditafsirkan sebagai pusat dampak.

Kawah Pantasma meluas dari 14,8 kilometer menjadi 35,2 dalam keadaan ini.

Namun, beberapa komunitas ilmiah belum siap untuk membuat sekuel "Armageddon".

"Fitur-fitur itu sangat halus sehingga saya tidak berpikir mereka mengatakan 'lingkaran struktural besar'," kata Gordon Osinski, seorang ilmuwan planet di Western University.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: