45 Hari Disandera KKB Papua, Pilot Susi Air Alami Penurunan Kesehatan, Polisi: 'Kami Khawatir'
Pilot Susi Air, Kapten Philip Mehrtens, menyampaikan pesan mengharukan kepada keluarganya.-Foto: Disway-
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Kondisi pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua disebut mengkhawatirkan. Pengemudi pesawat asal Selandia Baru ini terhitung sudah 45 hari menjadi tawanan pasukan di bawah pimpinan Egianus Kogoya itu.
Kondisi tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen yang mulanya memastikan bahwa Kapten Philip masih hidup. Namun, ia mengatakan kalau sang pilot mengalami penurunan kesehatan.
"Saya pastikan bahwa pilot sampai saat ini masih hidup. Dan ada informasi yang kami terima bahwa pilot sedang sakit," ungkap AKPB Rio kepada wartawan, Jumat, 24 Maret 2023.
BACA JUGA:Satu Bulan Disandera KKB Papua, Pilot Susi Air Sampaikan Pesan Haru untuk Keluarga: 'Semoga Kita...'
Rio menjelaskan, kondisi mengkhawatirkan Kapten Philip itu disebabkan oleh riwayat penyakit asma yang dimilikinya. Apalagi KKB Egianus Kogoya membawa Kapten Philip ke tengah hutan dengan ketinggian lebih dari 3.000 meter di atas permukaan laut (MDPL).
"KKB yang dipimpin oleh Egianus Kogoya ini daya jelajahnya di hutan sangat tinggi. Bahkan mereka juga melintasi daerah dengan ketinggian lebih dari 3.000 MDPL," ujar Rio.
Rio mengaku rekam perjalanan Egianus itu membuat pihaknya khawatir dengan kesehatan Philip. Terlebih dia yang memiliki penyakit asma memang tidak boleh berasa di pegunungan lantaran jumlah oksigen yang tipis.
"Dari rekam jejak perjalanan Egianus Kogoya itu membuat kami khawatir akan kesehatan pilot Capt Philip. Apalagi informasi dari keluarganya bahwa pilot tersebut memiliki riwayat sakit asma. Kalau dibawa ke daerah pegunungan tentu itu berbahaya lantaran di sana oksigen tipis," lanjutnya.
BACA JUGA:Pilot Susi Air Tak Kunjung Bebas, Panglima TNI Tolak Bantuan Selandia Baru
Rio menuturkan informasi kesehatan Kapten Philip memang belum bisa dipastikan 100 persen kebenarannya. Tetapi polisi melakukan analisis dari banyak faktor, seperti makanan, stamina, dan cuaca di dalam hutan.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-