Demokrat dan PKS Kompak Bela Anies Baswedan dari Peristiwa Mundurnya Kuda Delman

Demokrat dan PKS Kompak Bela Anies Baswedan dari Peristiwa Mundurnya Kuda Delman

Peristiwa Anies Naik Delman Mundur--

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin angkat bicara soal viralnya video Anies Baswedan menaiki Kuda Delman yang mundur. Menurutnya, kuda sempat berjalan mundur karena terkejut melihat banyaknya orang dan kamera. Peristiwa itu tak berlangsung lama.

"Kuda penarik delman mundur sekitar 50 cm karena banyak wartawan dan kamera di depan kuda, dan tidak ada ruang kuda buat melangkah," kata Khoirudin, Jumat (24/2).

Selain itu, Khoirudin mengatakan kontur jalan di titik keberangkatan Anies dkk cenderung curam. Dia meyakini kondisi ini juga mempengaruhi respon kuda.

BACA JUGA:Presiden PKS: 'Anies Sosok Pemimpin Bangsa yang Menyatukan'

Sementara itu, Partai Demokrat meminta peristiwa ini tidak dikaitkan hal-hal semacam mitos. Peristiwa kuda delman tersebut menurut Demokrat hal yang biasa.

"Ini peristiwa biasa yang tak perlu ditanggapi berlebihan. Clean and clear. Karena banyaknya sorotan kamera dan kerumunan yang membuat kuda sedikit panik, apalagi kontur jalannya yang memang seperti itu. Cenderung curam di titik keberangkatan. ," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani.

Kamhar menyebut, berlebihan jika ada pihak yang mengaitkan mundurnya kuda delman Anies dengan tanda alam menjelang Pemilu 2024. Kamhar meminta peristiwa ini tak dikaitkan dengan pemilu.

"Jika kemudian ada pihak-pihak yang memberikan tafsir terhadap peristiwa tersebut dengan tanda-tanda alam apalagi dikait-kaitkan dengan pemilu, ini 'lebay'. Seolah-olah mengerti bahasa kuda," ungkap Kamhar.

BACA JUGA:Demokrat Tak Ikut Langkah PKS Deklarasi Anies Baswedan Sebagai Bakal Calon Presien, AHY: 'Sikap Kami Sudah Sangat Jelas'

Menurutnya kedua hal itu merupakan konteks yang berbeda dan tak berhubungan. Tafsir liar di media sosial, lanjut Kamhar, tak mendapat tempat di sistem politik demokrasi.

"Dikait-kaitkan dengan politik dan pemilu yang beda konteks dan tak berhubungan sama sekali. Tafsir liar seperti ini, hanya mungkin terjadi pada kehidupan politik feodal. Pada sistem politik demokrasi yang berbasis rasional, ini anakronis atau tak ada tempat," ujarnya.

Sebelumnya rekaman gambar berisi kuda delman yang ditumpangi Anies Baswedan saat hendak deklarasi pencapresan PKS enggan berjalan viral di media sosial. Partai pro-Anies mengingatkan narasi rekaman itu tak dikait-kaitkan dengan Pilpres 2024.

Peristiwa itu disebut terjadi saat Anies hendak menaiki delman dari Buperta, Ragunan, menuju kantor DPP PKS di TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (23/2).

BACA JUGA:Wacana PDIP Usulkan Sistem Proporsional Tertutup Ditolak 8 Parpol, Apa Bedanya dengan Proporsional Terbuka yang Digaungkan Anies?

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya