Ketua KPK Firli Bahuri Mengaku Kesulitan Tangkap Buron Kasus Korupsi, Penyebab: Ada yang Ganti Identitas Diri!

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Ketua KPK Firli Bahuri mengakui pihaknya mengalami kendalam dalam melakukan proses penangkapan terhadap 4 orang buron yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) yang terlibat kasus korupsi di KPK.

Kendala yang ditemui pihak KPK yakni adanya buron yang mengakali dengan cara mengganti identitas diri.

Hal tersebut disampaikan Firli Bahuri saat menggelar jumpa pers di Istana, Jakarta Pusat, pada Selasa 7 Februari 2023.

BACA JUGA:KPK Kirimkan 11 Jaksa untuk Kasus Suap Sudrajad

Sampai dengan saat ini KPK sukses mengamankan 17 buron kasus korupsi, sedangkan 4 buron lainnya masih terus dicari.

"Sebenarnya ada 21 orang yang masuk dalam daftar pencarian orang. Dari 21 orang tersebut, kita sudah mampu melakukan penangkapan sebanyak 17 orang, sehingga sekarang masih ada empat orang lagi. Teranyar yang sudah dilakukan penangkapan adalah IA, yang kita tangkap di Aceh, dan sekarang sudah menjalani proses hukum," kata Firli di samping Presiden Jokowi dalam jumpa pers di Istana.

"Sedangkan 4 orang lagi antara lain HM, RHP, PT, dan KK sedang kita lakukan pengejaran," sambungnya.

Salah satu buron yang sedang diincar adalah Paulus Tannos, tersangka kasus korupsi e-KTP.

BACA JUGA:Nikita Mirzani Sindir Dito Mahendra yang Dipanggil KPK: Jemput Paksa Kalau Nggak Dateng Juga!

Tersangka Tannos dilacak KPK sudah melakukan pergantian identitas namanya, dengan begitu penyidik KPK menemui kendala dalam melakukan penangkapan.

"Penangkapan terhadap seseorang itu harus beralasan hukum dan ternyata pada saat melakukan upaya penangkapan yang bersangkutan atas namanya sudah berubah," ujar Firli.

"Jadi kalau awal namanya PT, di saat melakukan upaya penangkapan, nama yang bersangkutan sudah berubah menjadi TTP. Dan ini tentu akan menyulitkan kita tetapi kita tidak akan pernah menyerah karena kita sudah tahu proses peralihan nama dari PT menjadi TTP itu," tambahnya.