JD.ID Segera Tutup Layanannya, Para Penjual dan Pembeli JD.ID Wajib Simak Info Ini!
JD.id perusahaan belanja online asal Tiongkok tutup --Gambar CNBC Indonesia.com
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Dengan berat hati, kami memberitahukan bahwa JD.ID akan berhenti menerima pesanan anda mulai tanggal 15 Februari 2023. JD.ID dan semua layanannya akan dihentikan pada 31 Maret 2023. Begitulah kira-kira keterangan langsungdari JD.ID yang termuat dalam laman resminya, jd.id
JD.id merupakan perusahaan layanan belanja online yang pernah diiklankan oleh Cinta Laura di televisi. Cinta Laura juga sebagai Brand Ambassador dari layanan belanja online ini sejak pertengahan tahun 2021 silam.
JD.id atau PT JINGDONG Indonesia pertama, merupakan perusahaan perdagangan elektronik di Indonesia yang didirikan oleh Liu Qiangdong pada November 2015. Liu Qiangdong yang lebih dikenal Richard Liu merupakan mantan orang miskin yang pada saat pendirian JD.id diklaim memiliki kekayaan $11 Milyar menurut Forbes.
Pada kepemimpinan Liu Qiangdong perusahaan asal Tiongkok ini meraih status Unicorn dengan valuasi mencapai US$1 Milyar atau sekitar Rp14,1 Triliun.
Perlu diketahuin, dalam model ekonomi Startup status Unicorn masih merupakan status terendah dimana nilai valuasinya di bawah US$1 Miliyar. Dalam status sedang atau tingkatan setelah Unicorn ialah Decacorn. Nilai valuasinya di bawah US$1 Miliyar atau Rp140 Triliun. Dan di atas Decacorn yaitu tingkatan paling tinggi, disebut Hectocorn, dengan nilai valuasi sekitar US$ 100 Miliyar atau setara dengan Rp. 1.400 Triliun. Perusahaan Startup Grab dan Xiomi menempati tingkatan sedang atau Decacorn.
Jd.id merupakan perusahaan ritel asal Tiongkok yang bermitra dengan Provident Capital perusahaan asal Indonesia. Diketahui bahwa JD.id memulai perusahaannya di Indonesia pada November 2015 dengan fokus menjual elektronik dan gadget hingga ketika namanya naik perusahaan ini mulai juga menjual produk lain seperti sepatu, produk kecantikan hingga kesehatan.
Namun, alasan mengapa Jd.id menutup operasinya bukan karena bangkrut atau tidak adanya pembeli melainkan karena perusahaan menggeser fokus perdagangannya pada pasar internasional.
BACA JUGA:Mikha Tambayong Unggah Foto Ini Saat Menikah, Netizen Sorot Ekspresi Orang Tua Deva Mahenra?
"Ini adalah keputusan strategis dari JD.COM untuk berkembang di pasar internasional dengan fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas-negara, dengan logistik dan pergudangan sebagai intinya," kata Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID, Setya Yudha sebagaimana dikutip dari CNBCIndonesia.com, Senin (30/1/2023).
Dalam gerak ekonomi yang serba cepat dewasa ini tidak heran jika perusahaan-perusahaan e-commerce banyak melakukan perubahan strategis dengan jalan seperti menutup layanannya yang membuat banyaknya pegawai ter-PHK. Sama persis ketika Shopee juga melakukan pemutusan hubungan kerja pada sejumlah karyawan.
Diketahui bahwa JD.id telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja pada 200an pegawai atau 30% dari jumlah keseluruhan pegawai JD.id di Indonesia.
Namun untuk para customer yang saat ini masih melakukan transaksi baik menjual atau membeli di JD.id tidak perlu hawatir. Pasalnya, dalam pengumumannya JD.id masih akan menyelesaikan semua transaksi yang ada hingga 15 Februari 2023.
Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News
Sumber: berbagai sumber