JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Aktivis antikorupsi Yudi Purnowo menyoroti momen keakraban yang tersirat dalam pertemuan antara Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, dengan Gubernur Papua Lukas Emembe.
Seperti diberitakan, Firli Bahuri pada Kamis (3/11/2022), ikut terbang ke Papua guna mendampingi tim KPK melakukan pemeriksaan terhadap Lukas Enembe di kediaman pribadinya di Koya Tengah, Jayapura.
Yudi kepada awak media mengatakan, momen keakraban tersebut memperlihatkan kepada publik adanya perlakuan istimewa terhadap Lukas Enembe.
Sebagaimana diketahui, KPK telah menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi sebesar Rp 1 miliar.
BACA JUGA:Polda Bali Selidiki Beredarnya Video Mesum Wanita Berkebaya Merah
Namun Lukas Enembe tidak pernah hadir memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa sebagai tersangka. Lukas Enembe selalu berdalih masalah kesehatan yang membuat dirinya tidak bisa memenuhi panggilan.
Akhirnya, tim KPK yang dipimpin langsung oleh Firli Bahuri terbang ke Papua untuk memeriksa Lukas Enembe.
Menurut Yudi, yang juga mantan penyidik KPK, Firli Bahuri selaku ketua KPK tidak perlu datang ke Papua menemui Lukas Enembe.
Yudi menilai, jabatan tangan antara Ketua KPK dengan Lukas Enembe bentuk keakraban dianggap tidak bagus di mata publik.
BACA JUGA:Usai Diperiksa 5 Jam, Ini Pernyataan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan
Bahkan Yudi mengatakan, belum pernah sebelumnya ketua KPK mendatangi tersangka. Ia khawatir tindakan Firli bisa menimbulkan persepsi ada keistimewaan terhadap Lukas Enembe.
Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri menemani tim penyidik dan dokter KPK memeriksa Gubernur Papua Lukas Enembe di kediaman pribadinya, di Koya Tengah, Jayapura.
Usai menemani tim, Firli menyatakan dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan kembali melakukan pemeriksaan kesehatan kepada Gubernur Papua Lukas Enembe.
Ia mengatakan pemeriksaan kesehatan secara independen untuk memastikan kondisi Gubernur Papua, agar nantinya bisa menerima dan mengikuti jalannya pemeriksaan.
BACA JUGA:Reza Arap Pasrah Lepaskan Wendy Walters: Harusnya Gue Dengerin Omongan Orang Tua
Firli kepada awak media menegaskan, tidak ada politisasi dan kriminalisasi dalam kasus yang menimpa Gubernur Papua Lukas Enembe, karena itu murni berdasarkan bukti permulaan yang cukup.
Diakui Firli, dirinya sempat bertemu dan berbincang dengan Gubernur Enembe secara pribadi di ruang terbuka dengan menanyakan tentang kondisi kesehatan dan lainnya.
Firli mengungkapkan, Pertemuan berlangsung dalam suasana akrab selama sekitar 15 menit. Firli juga mengatakan jika kedatangan dirinya bersama tim dalam rangka penegakan hukum dan selama pemeriksaan Gubernur Papua kooperatif.