JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pengungkapan kasus tragedi Kanjuruhan yang menelan korban ratusan nyawa, hingga kini masih terus berlanjut.
Bukti demi bukti pun terus dikumpulkan dan ditelusuri demi mendapat jawaban pasti atas insiden yang sedikitnya telah menewaskan 135 orang.
Termasuk yang dilakukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM, belakangan ini menyampaikan telah menemui titik terang.
Titik terang yang dimaksud Komnas HAM adalah terkait pemicu meninggalnya ratusan orang yang mayoritas adalah suporter dari Arema FC.
BACA JUGA:Soal Alasan Mundur Sebagai Pengacara Irjen Teddy Minahasa, Ini Kata Henry Yosodiningrat
BACA JUGA:Kaesang Pangarep Bakal Undang Menteri ke Pernikahannya dengan Erina Gudono: Itu Urusan Bapak
Bahkan Komnas HAM juga menyebut sudah mengantongi rekaman video kunci terkait tragedi Kanjuruhan Malang.
Secara blak-blakan, Komnas HAM bilang, lewat rekaman video tersebut, diketahui pangkal permasalahan penyebab tragedi Kanjuruhan.
Seperti disampaikan Mohammad Choirul Anam: Komisioner Pemantauan/Penyelidikan Komnas HAM, bahwa lewat video itu, pihaknya mendapat titik terang penyebab tragedi yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.
"Melaui video kunci yang kami dapatkan, semakin memiliki titik terang," tegas Choirul Anam, Senin, 24 Oktober 2022 pada media.
BACA JUGA:Ganjar Pranowo Dipanggil PDIP, Bahas Soal Capres?
BACA JUGA:Polisi Tahan Ketua Panpel Arema FC Terkait Tragedi Kanjuruhan
Menurut Choirul, video yang diperoleh dari hasil pemantauan dan penyelidikan tersebut telah dibandingkan dengan rekaman CCTV atau kamera pengintai yang juga didapat di pintu yang sama.
"Kami semakin menyakini bahwa persoalan utamanya dalam tragedi Kanjuruhan adalah gas air mata," ucap dia.
Rekaman video kunci yang diperoleh tim Komnas HAM telah disandingkan secara detail dengan rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan termasuk mencocokkan keterangan waktu hingga bukti yang sangat kuat di pintu 13 stadion.