JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Gempa dengan magnitudo M 5,5 pada Minggu (9/10/2022) sore sekira pukul 17.02 WIB, mengguncang wilayah Banten.
Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di 26 km barat daya Bayah Banten.
BMKG juga menginformasikan jika gempa dengan kedalaman 12 km itu tidak berpotensi tsunami.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal.
BACA JUGA:Anies Baswedan Sempat Mengira Dirinya Akan Santai Pasca 16 Oktober, Tapi..
"Akibat adanya aktivitas subduksi lempeng," kata Dayono, dikutip dari fin.co.id.
Dikatakannya lagi, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan oblique turun (normal oblique).
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kabupaten Sukabumi dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Bayah, Sukabumi, Sagaranten, Cianjur, Panggarangan, Ciptagelar, Malingping, Cihara, Cibeber, dan Cilograng dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
+++++
Kemudian di daerah Citeko dan Cisarua dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), daerah Pangandaran, Ciputat, Parung Panjang, Pandeglang, Majasari, Serang, Sawarna, Tamanjaya, Ujung Kulon, Merak, Tangerang, Jakarta, dan Depok dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Daryono mengatakan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 17.35 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
BACA JUGA:Polisi Cecar Baim Wong dan Paula Verhoeven Pertanyaan yang Berbeda Soal Konten Prank KDRT
Sementara itu, gempa yang mengguncang Banten juga dirasakan warga di Jakarta.
Haris Fadilah, warga Kemang, Jakarta Selatan, mengaku kaget merasakan dengan guncangan gempa meski tidak keras.
"Saya coba keluar rumah, kala merasakan gempa," katanya, dikutip dari fin.co.id.