Selain itu pengacara berusia 62 tahun itu mengaku sampai sempat tidak tidur selama tiga hari untuk memikirkan soal tawaran dari pihak Ferdy Sambo.
"Saya tiga hari nggak bisa tidur, tiga hari nggak bisa tidur untuk mengatakan 'yes or no', karena dari segi kasus ini kasus impian bagi para lawyer," kata Hotman Paris.
Setelah memikirkan matang-matang, pada akhirnya Hotman Paris dengan berat hati memutuskan untuk menolak tawaran menjadi pengacara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
"Jadi sesudah saya tiga hari nggak bisa tidur, akhirnya saya putuskan dengan berat hati saya menolak menjadi pengacara dari Pak Sambo dan Ibu PC," tukasnya.
"Ada beberapa alasan, yang pertama mencegah terjadinya konflik kepentingan karena saya juga sebagai pembawa acara 'host' di suatu televisi di mana saya membahas kasus itu berarti harus netral dan bahkan nanti dipersidangan," tambah Hotman.
Selain itu Hotman Paris menolak tawaran Sambo juga dikarenakan adanya kesibukan untuk mengurus soal program acaranya sendiri.
"Tapi yang kedua adalah karena sejak kasus itu mulai ada sudah jutaan orang sudah meminta saya untuk menjadi pengacara Brigadir J, Bharada E lah, dan kebetulan memang saya lagi sibuk buat program Hotman 911 yaitu program untuk hal-hal yang sangat viral yang menyentuh hak asasi manusia," pungkasnya.
BACA JUGA:Pasca Diperiksa KPK, Ini Kata Anies Baswedaan
+++++
Sebelumnya Hotman Paris sempat berikan tanggapan soal jeratan hukum yang diterima oleh tersangka Ferdy Sambo.Diketahui sebelumnya, Ferdy Sambo terancam hukuman mati dengan jeratan pasal 338 dan 340 KUHP terkait pembunuhan.
Kendati begitu, Hotman Paris menilai Ferdy Sambo bisa terbebas dari hukuman mati.
Hal ini diungkapkan oleh Hotman Paris di program acar FYP yang diunggah oleh akun TikTok @abdiwhong, dilansir pada Minggu 28 Agustus 2022.
Lantas Hotman Paris menyoroti cerita peristiwa detik-detik sebelum penembakan, kabarnya Ferdy Sambo sempat menangis.
Jika benar Ferdy Sambo menangis dan spontan menembak akibat adanya aduan dari istri, maka mantan Kadiv Propam bisa terbebas dari ancaman hukuma mati.
"Saya baru dengar dalam kasus penembakan polisi sekarang, apakah benar saya nggak tahu, katanya istrinya begitu pulang dari Magelang si jendral suaminya (Ferdy Sambo) itu nangis,” kata Hotman Paris.