Selain kepada Komnas HAM seperti yang sudah santer diperbincangkan, dugaan asusila di kamar Putri Candrawathi tersebut juga disampaikan kepada Komnas Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.
Komnas Perempuan membeberkan pengakuan sejumlah pihak dalam peristiwa usai perayaan penikahan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di rumah Magelang pada 7 Juli 2022 sore.
+++++
Diungkapkan Komnas Perempuan sesuai pengakuan Putri Candrawathi, saat dugaan asusila terjadi, di rumah Magelang hanya ada dirinya, asisten rumah tangga bernama Susi dan Kuwat Maruf.
“Disampaikan kepada kami yang terjadi di Magelang adalah perkosaan,” kata komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi, seperti tayang dalam News Update Live Kompas.com, Jumat 2 Sepetember 2022.
Aminah mengungkapkan, pada 7 Juli 2022 dini hari, Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo merayakan ulang tahun pernikahan di rumah Magelang. Pagi harinya, Ferdy Sambo pulang terlebih dahulu ke Jakarta.
Sedangkan di rumah Magelang, Putri mengaku lebih banyak menghabiskan waktu di kamar lantaran dalam keadaan kurang sehat.
BACA JUGA:Fakta Baru Adegan di Kamar Putri Candrawathi, Dugaan Asusila diungkap
“Nah kekerasan seksualnya berbentuk perkosaan atau persetubuhan itu terjadi di sore hari,” ujar Aminah dalam tayang wawancara itu.
Putri Candrawathi kemudian ditemukan di depan pintu kamar mandi oleh Susi, selanjutnya dibantu Kuwat Maruf kembali ke kamar.
Putri Candrawathi kemudian menelpon Bharada E dan Bripka RR untuk segera pulang.
Adegan Putri Candrawathi menelpon para ajudan Ferdy Sambo tersebut juga diperagakan atau terlihat saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J.
Pada Selasa 30 Agustus 2022 saat rekonstruksi kasus tersebut, tampak Putri Candrawathi yang mengenakan stelan warna putih memperagakan adegan tiduran di ranjang kamar dan menelpon ajudannya.
Adegan lainnya, Kuat Ma`ruf ada di dekat ranjang menghadap Putri Candrawathi yang sedang tiduran.