JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian mengatakan bahwa tersangka Irjen Ferdy Sambo mengaku sedang merasa sangat marah dan emosi kepada mendiang Brigadir Yoshua.
Menurut Ferdy Sambo, disebutkan bahwa Brigadir Yoshua melakukan tindakan yang telah sangat membuat harkat martabat keluarganya menjadi terluka.
Ferdy Sambo mengaku mendapat laporan dari kabar itu dari sang istri langsung, yakni Putri Candrawathi dan terjadi di Magelang, Jawa Tengah.
BACA JUGA:Alami Kelopak Mata Gatal, Jangan Cemas, Cukup Lakukan ini Dirumah
Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian.
"Tersangka FS mengatakan bahwa dirinya menjadi marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya PC," kata Brigjen Andi Rian.
+++++
"Dia (istrinya) telah mengalami tindakan yang melukai harkat martabat keluarga yang terjadi di magelang yang terjadi dilakukan oleh Almarhum Yoshua,” tambahnya.
Setelah mendengar adanya laporan itu, Ferdy Sambo lantas merancang rencana pembunuhan dengan memanggil Bharada E dan Bripka RR.
BACA JUGA:Mendag Bantah Harga Mi Bakal Naik 3 Kali Lipat, Nih Alasannya
Rencana pembunuhan itu dilakukan Ferdy Sambo yang langsung ditujukkan untuk Brigadir Yoshua, sehingga yang bersangkutan mati ditembak pada 8 Juli 2022.
Sementara itu, Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Agus Andrianto memastikan, bahwa penyidik tidak akan mengumumkan motif kasus pembunuhan Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
"Sementara ini informasi tersebut hanya untuk kalangan penyidik dan berharap akan terbuka sendiri nantinya saat persidangan," kata Agus kepada wartawan, Kamis 11 Agustus 2022.
"Di sisi lain, untuk menjaga perasaan semua pihak, biarlah jadi konsumsi penyidik," sambungnya