BACA JUGA: Emmeril Kahn Dinyatakan Meninggal Dunia, Keluarga Sudah Ikhlas
Ravi melakukan pendakian bersama salah satu kliennya yang sesama warga Malaysia N Elanghovan (64) dengan pengalaman pertama kali mencoba mendaki puncak Gunung Everest.
Ravi menggambarkan ekspedisi tahun ini berjalan dengan lancar, karena bersama dua kliennya tersebut membutuhkan waktu kurang dari sebulan untuk menyelesaikannya. Padahal, ekspedisi sebelumnya pada tahun 2006 dan 2007 memakan waktu sekitar 45 dan 60 hari.
+++++
Dia pun bersyukur atas cuaca yang baik, dan timnya memanfaatkan angin yang relatif rendah untuk mendorong puncak mereka.
"Satu-satunya hal yang mengganggu saya tahun ini adalah saya merasakan frostnip di bagian depan jari saya (terputus).
Beberapa jari saya masih bengkak dan saya yakin ini karena jaringan dan tulang yang dingin dan terbuka," tukasnya.
BACA JUGA:4 Cara Cek Tagihan Iuran BPJS Kesehatan Secara Online
Ketidaknyamanan yang dia rasakan pada jari-jarinya yang terputus mendorongnya untuk menyelesaikan pendakiannya dengan tambahan oksigen. Padahal, Ravi berencana mendaki Gunung Everest tanpa tambahan oksigen tahun ini.
Oksigen tambahan digunakan oleh pendaki di ketinggian yang lebih tinggi untuk membantu mencegah halusinasi dan edema paru karena udara tipis yang mematikan.
+++++
"Saya membuat keputusan yang bagus. Memasang oksigen adalah langkah yang tepat. Saya belajar dari kesalahan di perjalanan sebelumnya," katanya.
Ketika ditanya tentang rencana pendakiannya di kemudian hari, Ravi mengatakan bahwa dia tengah bersiap untuk Everest 4.0, dan telah memberitahukan di lama Facebooknya untuk membujuk pendaki agar mendaftar dengan timnya ke puncak Gunung Everest pada tahun 2023.
BACA JUGA:Keterlaluan! Pria Ini Sempat Dinyatakan Lolos Seleksi Bintara, Tapi Mendadak Gagal
BACA JUGA:Twitter Diam-diam Kembangkan Fitur Baru? Ini Buktinya