POSTINGNEWS.ID --- Bencana banjir seperti belum mau memberi jeda bagi Indonesia di penghujung tahun. Saat sejumlah wilayah di Sumatera masih berjibaku dengan pemulihan pascabanjir dan longsor, musibah serupa kini menghantam Kalimantan Selatan. Kali ini, banjir bandang menerjang Kabupaten Balangan dan langsung membuat ratusan rumah warga terendam.
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (27/12/2025) dan menyasar beberapa kecamatan, dengan dampak paling parah dirasakan di Kecamatan Tebing Tinggi dan Halong. Air datang deras dalam waktu singkat, membuat warga nyaris tak punya kesempatan menyelamatkan barang-barang berharga mereka.
BACA JUGA:Siang Malam Bergerak, Ratusan Korban Hilang Banjir Sumatra Masih Dicari Tim SAR
Desa-Desa Lumpuh Diterjang Banjir Bandang
Kapolres Balangan AKBP Yulianor Abdi membenarkan bahwa banjir bandang menjadi penyebab utama rusaknya permukiman warga. Dari hasil tinjauan langsung di lapangan, sejumlah desa di Kecamatan Tebing Tinggi mengalami kondisi paling mengkhawatirkan.
“Yang paling parah terjadi di Kecamatan Tebing Tinggi, tepatnya di Desa Juuh, Sungsum, dan Gunung Batu,” ujar Yulianor saat meninjau lokasi terdampak.
Di wilayah ini, arus air dilaporkan sangat kuat dan datang tiba-tiba. Rumah warga terendam hingga hampir seluruh bagian bangunan, bahkan di beberapa titik air dilaporkan mencapai atap rumah.
Selain Tebing Tinggi, Kecamatan Halong juga terdampak cukup signifikan. Sementara itu, Kecamatan Awayan ikut terendam meski skalanya lebih ringan dibanding wilayah yang diterjang banjir bandang.
BACA JUGA:JakTirta Resmi Jalan, Pemprov DKI Gelontorkan Rp2,62 Triliun untuk Jinakkan Banjir dan Rob
Ribuan Warga Terdampak
Berdasarkan data sementara yang dihimpun Polres Balangan, banjir ini telah berdampak pada 1.466 rumah dan 1.615 kepala keluarga. Angka tersebut diperkirakan masih bisa bertambah, mengingat pendataan terus dilakukan oleh petugas gabungan.
Delapan desa yang tercatat terdampak meliputi Mayanau, Tebing Tinggi, Simpang Bumbuan, Simpang Nadong, Sungsum, Juuh, Gunung Batu, dan Langkap. Sebagian besar wilayah tersebut berada di dataran rendah dan dekat aliran sungai, sehingga rawan terjangan air saat hujan intensitas tinggi.
Petugas di lapangan kini fokus memastikan keselamatan warga, terutama kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. Kebutuhan darurat seperti makanan, air bersih, dan tempat pengungsian juga mulai dipetakan.
BACA JUGA:Inovasi BRIN Hadirkan Air Minum dari Air Banjir untuk Warga Terdampak Bencana
Video Viral Perlihatkan Detik-Detik Mencekam
Di media sosial, sebuah video yang beredar memperlihatkan betapa ganasnya banjir bandang di Balangan. Dalam rekaman tersebut, terlihat arus air cokelat pekat menghantam rumah warga dengan sangat deras.
Yang paling bikin miris, tampak satu keluarga berusaha menyelamatkan diri di tengah derasnya arus, sementara air terus naik hingga mendekati atap rumah. Kondisi ini memicu kekhawatiran publik dan membuat banyak warganet menyebut banjir kali ini sebagai salah satu yang terparah di wilayah tersebut.
Video tersebut juga menjadi gambaran nyata bahwa banjir bukan sekadar genangan, melainkan ancaman serius terhadap keselamatan jiwa.