POSTINGNEWS.ID — Kunjungan kerja Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka ke Kabupaten Nias Selatan diwarnai aksi bentang spanduk oleh warga. Aksi itu berlangsung di Simpang Tiga Helezalu, Kecamatan Lahusa.
Sejumlah warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Lintas Sektoral Nias Selatan menyuarakan penolakan terhadap aktivitas perusahaan pembalakan hutan yang beroperasi di Kepulauan Batu.
Aksi dilakukan saat rombongan Wapres melintas menuju Kecamatan Boronadu untuk meninjau pembangunan jembatan gantung, Minggu (21/12).
Massa menuntut penutupan PT Gruti dan PT Teluk Nauli yang dinilai telah puluhan tahun merusak lingkungan di Kepulauan Batu.
BACA JUGA:FX Rudy Menepi dari Pucuk PDIP Jateng, Konsolidasi Partai Mulai Terasa
Aliansi menilai aktivitas kedua perusahaan tersebut mengancam kelestarian hutan dan keselamatan masyarakat pesisir.
Konstan Dachi selaku juru bicara aliansi menyebut aksi tersebut murni penyampaian aspirasi tanpa mengganggu arus lalu lintas.
“Benar kita hanya berdiri bentangkan spanduk,” ujar Konstan Dachi.
Ia menuturkan, pembalakan hutan yang berlangsung lama berpotensi menyebabkan bencana besar dan membuat pulau terancam tenggelam.
BACA JUGA:Jalur Komunikasi Buntu, Dino Patti Djalal Tumpahkan Kritik Keras ke Menlu Sugiono Lewat Instagram
Menurut aliansi, Kepulauan Batu berisiko mengalami bencana seperti yang terjadi di wilayah lain akibat eksploitasi hutan berlebihan.
Mereka meminta pemerintah pusat segera mencabut izin kedua perusahaan tersebut demi keselamatan generasi mendatang.
Aksi tersebut menarik perhatian Wapres Gibran yang kemudian menghentikan rombongan untuk berdialog langsung dengan warga.
Dalam dialog singkat, Gibran menanyakan kepemilikan perusahaan yang dipersoalkan warga.
“Siapa pemilik PT Gruti dan PT Teluk Nauli,” tanya Gibran.