Mereka khawatir produk impor akan menghancurkan petani Eropa yang terikat standar lingkungan dan kesejahteraan hewan lebih ketat dibanding negara mitra dagang.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan perjanjian Mercosur tidak akan ditandatangani akhir pekan ini dan ditunda hingga bulan depan.
BACA JUGA:Amin Ak: Manufaktur Masih Jadi Andalan, Tapi Napasnya Pendek Dihimpit Impor Murah
Namun, kelompok petani menilai penundaan tersebut hanya strategi politik. Mereka mendesak pembatalan total kesepakatan yang dianggap merugikan.
Menjelang malam, polisi mengklaim mulai menguasai situasi meski sebagian wilayah masih diduduki demonstran dan traktor.
Ketegangan ini memperlihatkan jurang dalam antara kebijakan elit Uni Eropa dan keresahan sektor agraria yang merasa terpinggirkan.
Jika tuntutan tak direspons, petani mengancam akan menggelar aksi lanjutan dengan skala lebih besar.*