Prabowo Sentil Pemegang Konsesi, Untung Dibawa ke Luar Negeri Rakyat Cuma Kebagian Debunya

Selasa 16-12-2025,14:21 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id — Presiden Prabowo Subianto tampak tak ingin berbasa-basi ketika membahas urusan konsesi. Di hadapan para menteri dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin 6 Desember 2025, ia melontarkan sindiran keras kepada pemegang izin usaha yang menurutnya kebablasan. Bagi Prabowo, ada satu kebiasaan yang tidak bisa lagi ditoleransi, mengambil untung dari bumi Indonesia lalu mengamankannya ke luar negeri.

“Kalau mereka yang megang konsesi menyalahgunakan, mengambil keuntungan tetapi keuntungannya dibawa ke luar negeri dan tidak ditaruh di dalam negeri. Itu merugikan kepentingan nasional dan kepentingan rakyat Indonesia,” kata Prabowo.

Nada bicaranya tegas. Presiden menilai praktik seperti itu bukan sekadar soal bisnis, melainkan soal sikap terhadap negara. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk ketidakpatuhan terhadap Republik Indonesia.

“Saya anggap itu tidak menghormati Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.

BACA JUGA:Gugatan Perdata Gibran Diujung Tanduk, Hakim PN Jakpus Bersiap Putuskan Nasibnya Pekan Depan

Prabowo lalu menyebut satu per satu bentuk konsesi yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi sumber daya. Mulai dari hak guna usaha, hutan tanaman industri, izin usaha pertambangan, hingga hak pengusahaan hutan. Semua itu, menurut dia, diberikan negara dengan harapan ada manfaat yang kembali ke dalam negeri, bukan justru bocor ke luar.

“Baik, menerima konsesi, menerima HGU, menerima HTI, menerima HPH, menerima IUP, menerima izin tambang, mendapat keuntungan, tetapi keuntungannya tidak mau ditaruh di Indonesia. Saya anggap itu tidak menguntungkan kepentingan nasional, kepentingan rakyat,” tutur Prabowo.

Ia menilai pembiaran terhadap praktik semacam itu sama saja dengan kegagalan pemerintah menjalankan amanah. Negara, kata Prabowo, tidak boleh abai ketika kekayaan alam dinikmati segelintir pihak tanpa dampak nyata bagi rakyat.

“Kalau kita membiarkan itu terus, kita lalai, kita tidak pantas untuk menjalankan pemerintahan,” ucapnya.

BACA JUGA:Pagi Itu Sekolah Masih Ada, Malamnya MIN 05 Pidie Jaya Hilang Total Disapu Air Bah

Dalam suasana yang sama, Prabowo mengajak seluruh jajaran pemerintahan untuk kembali ke tujuan awal bernegara. Kekayaan alam, menurutnya, seharusnya menjadi jalan menuju kemakmuran bersama, bukan pintu masuk bagi ketimpangan yang makin lebar. Ia menegaskan tak boleh ada cerita segelintir orang hidup berlebih sementara rakyat masih bergulat dengan kesulitan.

“Tidak boleh segelintir orang menikmati kekayaan Indonesia. Rakyat masih banyak yang susah. Itu tidak bisa,” tegasnya.

Pesan itu juga diarahkan langsung kepada pejabat negara, terutama di lingkungan badan usaha milik negara. Prabowo mengingatkan bahwa setiap rupiah yang dikelola adalah uang rakyat yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab. Ia menyebut telah melihat langsung angka-angka keuangan dan menilai kewaspadaan harus ditingkatkan.

“Kita sudah hitung, kita sudah lihat angka-angkanya pejabat-pejabat pemerintah, terutama BUMN. Saya ingatkan benar-benar, Dirut-dirut himbara, kalau saudara tidak sadar bahwa saudara memang harus menjaga uang rakyat, untuk kepentingan rakyat, saudara lalai,” katanya.

BACA JUGA:Angka Inflasi Indonesia Diklaim Jinak tapi Dompet Rakyat Seret, Amin Ak Pasang Alarm Soal Daya Beli

Kategori :