Meskipun jadwal pastinya belum diumumkan secara resmi, biasanya pendaftaran sekolah kedinasan dibuka sekitar bulan pertengahan tahun, antara Juni sampai Juli setiap tahunnya, sebelum ujian seleksi dimulai.
Calon pendaftar juga diingatkan bahwa nilai pada dokumen asli seperti ijazah atau rapor yang diunggah tidak boleh hasil pembulatan karena panitia seleksi akan mengecek secara detail semua nilai tersebut satu per satu.
Kegagalan memenuhi syarat nilai rapor dan ijazah bisa membuat pendaftaran langsung gugur jauh sebelum calon mahasiswa mengikuti ujian tertulis atau wawancara yang menjadi fase berikutnya.
BACA JUGA:Urusan Limbah Kini Jadi Taruhan, Kemenperin Desak Industri Beralih ke Ekonomi Sirkular
Selain nilai rapor dan ijazah, calon pendaftar juga harus memperhatikan syarat lain seperti batas usia tertentu yang berlaku di masing-masing sekolah kedinasan, dokumen identitas yang valid, serta persyaratan administrasi lain sesuai ketentuan resmi.
Karena itulah persiapan sejak dini sangat penting, mulai dari mengumpulkan nilai rapor yang sesuai standar hingga memahami semua persyaratan resmi yang sering diperbarui setiap tahun oleh pihak sekolah kedinasan.
Banyak siswa yang tidak lolos seleksi administrasi awal sering karena kurang memahami aturan nilai minimal tersebut, sehingga mempersiapkan dokumen rapor secara teliti akan sangat membantu langkah pendaftaran calon mahasiswa.
Dengan memahami aturan minimal nilai yang berlaku serta mempersiapkan semua persyaratan dari sekarang, calon mahasiswa akan memiliki peluang lebih besar untuk diterima di sekolah kedinasan incaran mereka pada tahun 2026.