POSTINGNEWS.ID — Konten kreator Adimas Firdaus alias Resbob menuai kecaman luas usai video siaran langsungnya berisi penghinaan rasis terhadap Suku Sunda dan kelompok suporter Persib, Viking, viral di media sosial sejak 10 Desember 2025.
Pernyataan provokatif Resbob yang menggunakan kata-kata kasar dan merendahkan identitas etnis serta komunitas suporter membuat publik Jawa Barat bereaksi keras.
Warganet ramai-ramai mengecam dan melaporkan konten tersebut sebagai ujaran kebencian.
Kegaduhan ini tak hanya berdampak pada karier digital Resbob, tetapi juga menyeret isu ke ranah hukum.
BACA JUGA:Ketika Hutan Ditebang Tanpa Ampun, Bencana pun Datang Tak Kenal Ampun
Di tengah sorotan, latar belakang keluarga sang kreator turut menjadi perhatian publik.
Identitas ayah Resbob, Mohammad Nashihan, kemudian terungkap pernah terlibat perkara hukum serius.
Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Tanjung Pinang, Nashihan terbukti melakukan tindak pidana korupsi dan pencucian uang pada 2018.
Kasus tersebut berkaitan dengan dana Asuransi Kesehatan (Askes) dan Jaminan Hari Tua (JHT) bagi PNS dan tenaga harian lepas di lingkungan Pemerintah Kota Batam, dengan nilai kerugian negara yang sangat besar.
BACA JUGA:Melihat Hantu Itu Nyata atau Cuma Ulah Otak? Ini yang Sebenarnya Terjadi Menurut Sains
Pada saat perkara terjadi, Mohammad Nashihan berprofesi sebagai pengacara PT Bumi Asih Jaya (BAJ).
Ia didakwa menyalahgunakan dana hingga menyebabkan kerugian negara sekitar Rp 55 miliar.
Dalam persidangan, Nashihan mengakui dana hasil korupsi dan pencucian uang tersebut digunakan sepenuhnya untuk kepentingan pribadi, termasuk melalui pembukaan sejumlah rekening bank.
Ia menjelaskan pembukaan rekening Bank Mandiri Cabang Menteng dilakukan atas sepengetahuan M Syafii dan digunakan sebagai rekening bersama sebelum dana dipindahkan.
BACA JUGA:Data Terbaru BNPB, Korban Bencana Sumatera Lewati Seribu Jiwa dan Ratusan Belum Ditemukan