POSTINGNEWS.ID --- Drama Baru Tetangga Sebelah Jujur deh, siapa yang nggak ketar-ketir kalau tetangga sebelah rumah tiba-tiba parkir kendaraan tempur tepat di depan pagar kita? Nah, itulah vibes yang lagi dirasakan sama Selat Formosa alias Selat Taiwan belakangan ini. Isu geopolitik di kawasan Asia Timur ini emang nggak ada matinya, Sob. Baru-baru ini, tensi di sana dikabarkan memanas lagi gara-gara aktivitas militer China yang dinilai makin "ngegas".
Tapi, ada plot twist yang menarik banget buat kita bahas. Di saat dunia internasional mulai deg-degan nungguin apakah Perang Dunia 3 bakal meletus, respon dari dalam Taiwan justru di luar dugaan. Mereka nggak panik, nggak panic buying, apalagi kabur. Kok bisa sesantai itu? Yuk, kita bedah situasinya.
Manuver "Uji Nyali" di Garis Tengah Berdasarkan laporan terbaru, radar militer Taiwan menangkap sinyal yang nggak biasa. Sejumlah jet tempur dan kapal perang dari Beijing terdeteksi wara-wiri mendekati, bahkan melampaui "garis median". Buat yang belum tahu, garis median ini semacam batas imaginary atau batas sopan santun di tengah laut yang selama ini dijaga supaya kedua kubu nggak senggolan.
BACA JUGA:Soal Bantuan China ke Aceh, Menhan: Itu Bukan Bantuan Asing, Cuma Urusan Personal
Kalau biasanya cuma latihan rutin, kali ini beda. Polanya lebih agresif dan terkesan mau pamer kekuatan alias flexing. Para analis militer bilang, ini bukan sekadar olahraga sore, tapi psywar (perang urat syaraf). Tujuannya jelas: menguji seberapa cepat respon pertahanan Taiwan dan bikin mental warganya down. Ibaratnya, China lagi "cek ombak", kalau Taiwan lengah dikit, bisa bahaya.
Taiwan: "Sorry Ye, Nggak Mempan!" Di sinilah kerennya mentalitas Taiwan. Pemerintah di Taipei menegaskan kalau mereka nggak bakal terpancing emosi. Strategi mereka jelas: stay cool tapi waspada tingkat dewa. Unit pertahanan udara dan laut Taiwan diperintahkan buat ngebuntutin setiap pergerakan aset militer China, tapi tetap jaga jarak aman.
Kenapa nggak langsung diserang balik? Karena Taiwan tahu, kalau mereka lepaskan satu tembakan aja, itu sama dengan ngasih "tiket gratis" buat China memulai konflik terbuka. Jadi, yang terjadi sekarang adalah adu tatap mata yang super intens di lautan lepas. Taiwan lebih milih memperkuat "circle" pertemanan mereka dengan negara-negara mitra lewat sharing data intelijen dan latihan bareng.
Kenapa Kita Harus Peduli? (Spoiler: Gadget Kamu Bisa Mahal!) Mungkin kamu mikir, "Ah, jauh ini. Nggak ngaruh ke Indonesia." Eits, jangan salah, Sob! Selat Formosa itu urat nadinya ekonomi dunia. Jalur ini adalah jalan tol utama buat kapal-kapal kargo raksasa yang bawa barang elektronik, energi, sampai sparepart kendaraan.
BACA JUGA:Menimbang Kemampuan Tim Khusus China yang Masuk ke Medan Lumpur Aceh
Kalau selat ini sampai diblokir gara-gara perang, dampaknya bakal kerasa sampai ke dompet kita. Harga HP, laptop, sampai motor listrik bisa meroket gara-gara pasokan chip semikonduktor dari Taiwan macet. Belum lagi maskapai penerbangan dan perusahaan pelayaran yang sekarang lagi pusing cari rute alternatif biar nggak terjebak di zona merah. Kalau rute muter makin jauh, ongkos kirim (ongkir) barang impor pasti naik, kan?
CATATAN: Hidup Berjalan Seperti Biasa Di tengah kepungan berita seram, kehidupan di dalam pulau Taiwan sendiri dilaporkan normal-normal aja. Warganya percaya kalau sistem pertahanan mereka, yang udah dibangun berlapis-lapis alias "kue lapis pertahanan", cukup canggih buat nahan gempuran awal.
Pemerintah setempat juga jago banget nge-manage informasi biar nggak jadi hoaks yang bikin rusuh. Jadi, walau di perbatasan lagi tegang banget, di pusat kota orang-orang masih sibuk kerja, nongkrong, dan scrolling medsos kayak biasa.
BACA JUGA:Kata Mualem Soal Bantuan China-Malaysia untuk Aceh: Mereka Tolong Kita, Masak Dipersulit, Kan Bodoh
Intinya, situasi di Selat Formosa emang lagi fluktuatif alias naik turun nggak jelas. China belum mau nurunin gas, dan Taiwan tetap teguh jaga kedaulatan. Kita cuma bisa berharap drama ini nggak berujung baku hantam beneran, karena kalau kejadian, yang rugi satu dunia!