POSTINGNEWS.ID --- Janji Manis Berujung "Zonk"! Pernah nggak sih kamu janji sama bos kalau tugas bakal kelar besok pagi, tapi ternyata laptop kamu malah blue screen? Rasanya pasti campur aduk antara panik dan malu. Nah, situasi canggung inilah yang sepertinya sedang dirasakan oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Drama laporan pemulihan listrik di Aceh pascabencana ini lagi jadi trending topic panas, Sob. Bukan karena prestasinya, tapi karena klaimnya di depan Presiden Prabowo Subianto dianggap "prank" oleh warga setempat.
Bayangkan saja, di hadapan orang nomor satu di Indonesia, Pak Menteri dengan percaya diri (PD) bilang kalau listrik di Aceh bakal nyala 93 persen malam itu juga. Tapi realitanya? Banyak warga Aceh yang masih harus akrab sama lilin dan gelap gulita. Sontak aja, media sosial banjir komentar pedas. Netizen menilai laporan itu terlalu overconfident dan nggak relate sama kondisi lapangan yang sebenernya masih chaos.
Kronologi "Blunder" di Depan RI 1 Biar nggak gagal paham, kita flashback dikit. Momen ini terjadi saat Presiden Prabowo meninjau lokasi banjir dan longsor di Bireuen. Dalam dialog yang terekam kamera dan viral itu, Presiden bertanya simpel, "Kementerian ESDM, lampu menyala sudah?"
Jawaban Bahlil saat itu tegas banget, "Siap, malam ini nyala semua, Pak." Bahkan saat Presiden memastikan lagi, "Seluruh Aceh?", Bahlil kembali mengunci jawabannya dengan angka spesifik, "Seluruh Aceh, 93 persen malam ini semua Aceh nyala."
Nah, omongan inilah yang dipegang sama publik. Harapan warga Aceh langsung melambung tinggi dong. Tapi pas malam tiba, banyak daerah yang ternyata masih mati total. Gap antara janji manis di depan pejabat dengan fakta pahit di lapangan inilah yang bikin netizen geram dan melabeli kejadian ini sebagai "Prank Nasional".
Klarifikasi dan Permintaan Maaf: "Sorry, Medannya Berat Bro!" Sadar kalau omongannya jadi bumerang, Bahlil akhirnya buka suara. Dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (9/12/2025), dia nggak ngeles dan memilih buat gentle minta maaf. "Kalau ada yang memang belum maksimal kami memberikan pelayanan, kami memohon maaf," ujarnya.
BACA JUGA:Pemerintah Mulai Korek Izin Tambang di Sumatra setelah Banjir Meluas, Bahlil Bidik 23 IUP
Pemerintah mengakui kalau proses pemulihan ternyata nggak semudah membalikkan telapak tangan. Kerusakan infrastruktur akibat banjir dan longsor kali ini emang level "dewa". Tiang listrik roboh, kabel putus, gardu terendam, akses jalan putus, semuanya numpuk jadi satu. Bahlil menegaskan kalau negara bakal kerahkan semua kekuatan (all out) buat balikin listrik Aceh secepatnya. Jadi, bukan niat nge-prank, tapi emang nature-nya lagi nggak bersahabat.
PLN Juga Angkat Tangan (Tapi Tetap Kerja Keras) Nggak cuma Menteri ESDM, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, juga ikut turun gunung buat jelasin situasi. Dia bilang kalau kerusakan di lapangan jauh lebih parah dari prediksi awal. Ibarat mau benerin genteng bocor, eh ternyata kuda-kudanya juga patah. Jadi, wajar kalau timeline perbaikannya molor.
"Saya memahami betul kekecewaan dan kesulitan masyarakat," kata Darmawan. Dia memastikan tim PLN kerja shift siang-malam non-stop alias lembur bagai kuda demi bikin Aceh terang lagi. Pernyataan ini sedikit banyak ngasih insight ke kita kalau petugas di lapangan sebenernya udah berjuang mati-matian, cuma mungkin komunikasi di level atasnya aja yang terlalu buru-buru pengen ngasih kabar baik.
BACA JUGA:Bahlil Sindir Ulang Desain Politik di HUT Golkar, Wacana Pilkada Lewat DPRD Muncul Lagi
Pelajaran Penting: Data Dulu, Baru Lapor Kejadian ini jadi tamparan keras soal pentingnya validasi data sebelum lapor ke atasan, apalagi kalau atasannya Presiden. Keinginan buat nyenengin pimpinan dengan kabar optimistis itu wajar, tapi kalau nggak sesuai fakta, risikonya fatal: kepercayaan publik jadi taruhannya.
Sekarang, masyarakat Aceh dan netizen Indonesia cuma berharap satu hal: bukti nyata. Permintaan maaf udah diterima, tapi lampu yang nyala terang benderang jauh lebih dibutuhkan daripada sekadar kata-kata manis. Semoga tim di lapangan dikasih kesehatan dan listrik Aceh beneran pulih 100 persen, tanpa ada "prank" jilid dua!