Wamenag Janji Santri Tak Ada yang Ketinggalan, MBG Wajib Masuk Pesantren

Kamis 20-11-2025,11:23 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id – Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi’i tampak bersiap memasang radar lebih lebar untuk urusan makan santri. Setelah bertemu dengan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Nanik Sudaryati Deyang di kantor BGN Jakarta, ia memastikan satu hal yang cukup tegas untuk ukuran birokrasi Indonesia, yakni semua santri harus kebagian makan bergizi gratis alias MBG.

“Kementerian Agama akan bergerak cepat. Kita ingin memastikan tidak ada satu pun santri yang tertinggal dalam program makan bergizi gratis,” ujar Syafi’i dalam keterangan tertulis, Rabu, 20 November 2025.

seperti memberi sinyal bahwa pemerintah tidak ingin ada adegan rebutan nasi seperti zaman acara amal di televisi dulu.

Syafi’i menegaskan bahwa pesantren adalah bagian penting dari dunia pendidikan nasional. Maka logis saja bila urusan gizi santri ikut dijadikan prioritas. Kemenag, katanya, segera turun memetakan pesantren-pesantren yang selama ini belum terjangkau program MBG.

BACA JUGA:BGN Pegang Uang Segunung, Tiap Hari Siap Guyur Rp1,2 Triliun untuk Makan Gratis

“Kami akan berkoordinasi dengan tim terkait dan menelusuri lebih lanjut tentang hal ini, kita akan memastikan distribusi program berjalan tepat sasaran,” ucapnya. Intinya, Kemenag tidak mau ada pesantren yang luput hanya karena alamatnya nyempil.

Di sisi lain, Nanik membawa kabar yang cukup mencubit telinga. Dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IX DPR pekan lalu, ternyata terungkap fakta pahit bahwa cakupan MBG untuk santri masih sangat rendah. Dari total 11 juta santri di Indonesia, baru sekitar 2 persen yang kebagian makan bergizi gratis.

Nanik pun berjanji BGN akan mencari satu per satu pondok yang belum tersentuh program ini. “Kami mau telusuri nanti di mana saja pesantren-pesantren yang belum ada MBG-nya. Itu yang akan kami kerja samakan dengan Kementerian Agama supaya seluruh anak-anak pondok pesantren ini dipastikan mendapatkan makan bergizi gratis,” kata Nanik, seolah ingin memastikan tidak ada santri yang hanya bisa menatap foto lauk pauk di Google.

Tak berhenti di situ, ia juga menekankan pentingnya pembangunan dapur di pesantren sebagai jantung pelaksanaan MBG. “Anak-anak pondok ini tidak boleh berbeda, mereka harus dapat MBG di mana pun mereka berada. Kalau mereka ada di wilayah 3T, mereka diperbolehkan untuk membangun sendiri dapurnya dan dapurnya akan dibiayai negara,” ujarnya.

BACA JUGA:Purbaya Pamer Jaket Buatan Lokal, Sekalian Ajak Gen Z Bersiap Jadi Kaya

Program makan gratis ini tampaknya memang mulai merambah semua sektor, dan kini giliran pesantren menjadi prioritas. Santri dipastikan tak lagi mengandalkan stok mi instan saat malam hari, jika semua berjalan sesuai janji.

Kategori :