BACA JUGA:Meski Dianggap 'Kemahalan', MU Tetap Cari Cara untuk Bajak Osimhen dari Napoli
Tanda-tanda Krisis: Gairah Memudar, Gol Menghilang
Tiga pertandingan tanpa kemenangan jelas bukan ciri khas Napoli versi Conte. Musim lalu mereka dikenal sebagai tim paling eksplosif dengan gaya pressing tinggi dan transisi cepat.
Namun sekarang, semua terlihat tumpul. Rasmus Hojlund dan kawan-kawan kesulitan menembus pertahanan lawan, sementara kreativitas di lini tengah seolah hilang arah.
Yang paling mengkhawatirkan, mental tim terlihat drop. Tak ada reaksi berarti ketika tertinggal, dan itu menimbulkan pertanyaan besar soal motivasi para pemain.
BACA JUGA:Bajak United, Bayern Selangkah Lagi Datangkan Bek Napoli Ini
Turun Peringkat, Posisi Conte Mulai Goyang?
Kekalahan dari Bologna membuat Napoli harus rela turun ke peringkat empat klasemen sementara Serie A dengan raihan 22 poin.
Mereka kini tertinggal dua angka dari Inter Milan dan AS Roma yang semakin kokoh di papan atas.
Tekanan terhadap Conte pun makin besar. Publik menuntut perubahan, sementara rumor soal keretakan internal semakin kencang berhembus.
Jika tren negatif ini tak segera berhenti, bukan tak mungkin kursi Conte bakal panas lebih cepat dari yang diperkirakan.
BACA JUGA:Penantian 33 Tahun Puasa Gelar, Napoli Juara Serie A Liga Italia Usai Tahan Imbang Udinese!
Sekilas Analisis: Apa yang Salah dengan Napoli?
Banyak pengamat menilai Napoli tengah mengalami sindrom klasik tim juara — kehilangan fokus setelah sukses besar.
Tanpa motivasi baru, para pemain tampak kehilangan arah dan energi.
Selain faktor psikologis, performa beberapa pemain kunci juga menurun drastis. Transisi serangan lambat, finishing buruk, dan koordinasi lini belakang berantakan.
Conte kini dituntut menemukan solusi cepat sebelum musim Napoli benar-benar terjun bebas.
Apakah ini hanya fase sulit sementara, atau awal dari krisis besar? Waktu akan menjawabnya. Tapi yang pasti, Napoli bukan lagi tim yang sama seperti saat mengangkat trofi Serie A tahun lalu.