Airlangga: QRIS Sudah 56 Juta Pengguna, Makanya Ditakuti Dunia

Jumat 07-11-2025,10:49 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut kehadiran sistem pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS kini menjadi salah satu inovasi yang membuat negara lain waspada. Menurutnya, keberhasilan Indonesia dalam memperluas adopsi QRIS menunjukkan kemajuan besar dalam inklusi keuangan digital.

Airlangga memaparkan bahwa pengguna QRIS sudah mencapai 56 juta orang, jauh melampaui jumlah pengguna kartu kredit yang hanya sekitar 17 juta. “QRIS sudah 56 juta penggunanya, bandingkan dengan kartu kredit yang hanya 17 juta. Makanya (QRIS) ditakuti,” ujar Airlangga pada Selasa 4 November 2025.

Ia menjelaskan, pesatnya perkembangan QRIS menjadi bukti bahwa Indonesia mampu membangun sistem pembayaran digital yang efektif dan dipercaya. Saat ini, QRIS sudah bisa digunakan di sejumlah negara seperti Malaysia, Thailand, Jepang, China, dan Korea Selatan.

Pemerintah, kata Airlangga, kini sedang menjajaki kerja sama serupa dengan Uni Emirat Arab agar transaksi lintas negara bisa dilakukan menggunakan QRIS. Ia menambahkan, sistem ini sudah mengadopsi standar internasional yang kompatibel dengan banyak negara. 

BACA JUGA:KPK: 51 Persen Kasus Korupsi Datang dari Pemda, Bukan dari Pusat

“Pemerintah berkomitmen memperluas jaringan QRIS ke lebih banyak negara agar transaksi antarnegara semakin efisien dan murah,” ucapnya.

Selain itu, negara-negara ASEAN juga tengah membangun platform sistem pembayaran regional agar transaksi lintas batas bisa dilakukan lebih mudah dan terintegrasi.

Bank Indonesia mencatat, penggunaan QRIS terus melonjak pesat sepanjang 2025. Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengatakan hingga kuartal ketiga tahun ini, pengguna QRIS mencapai lebih dari 58 juta orang dengan sekitar 41,2 juta merchant yang sudah menerima pembayaran melalui QRIS. 

“Nilai transaksinya sudah lebih dari Rp 1,9 kuadriliun. Enggak cukup ya handphone kita (menghitung) kuadriliun, berapa itu nolnya,” kata Filianingsih di Jakarta, Jumat 31 Oktober 2025.

BACA JUGA:Kenapa Anggaran Reses DPR Dipotong? Begini Penjelasannya

Pada kuartal sebelumnya, transaksi QRIS tumbuh 148,50 persen secara tahunan. Lonjakan ini menunjukkan bahwa pertumbuhan tidak hanya terjadi pada jumlah pengguna, tetapi juga dari frekuensi transaksi yang terus meningkat.

Dari data Bank Indonesia, sekitar 93,16 persen merchant QRIS berasal dari sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, peningkatan volume transaksi digital melalui QRIS tidak lepas dari semakin luasnya penggunaan fitur baru berbasis teknologi.

Salah satunya fitur QRIS Tap yang menggunakan teknologi Near Field Communication atau NFC.

Fitur QRIS Tap yang diluncurkan awal 2025 ini memungkinkan pengguna melakukan pembayaran tanpa perlu memindai kode QR, termasuk di layanan transportasi publik seperti MRT, LRT, dan TransJakarta.

Hanya dalam waktu kurang dari tiga bulan sejak peluncurannya, pengguna QRIS Tap telah mencapai 47,8 juta orang. Pemerintah optimistis, inovasi semacam ini akan terus memperkuat ekosistem pembayaran digital di Indonesia, sekaligus memperlihatkan bahwa negeri ini bisa menjadi pelopor dalam sistem keuangan berbasis teknologi di kawasan Asia.

Kategori :