Soeharto, dengan semua warisan dan kontroversinya, kembali menjadi cermin bagi bangsa ini. Pertanyaannya tetap sama seperti sejak 1998. Apakah kita siap berhadapan dengan sejarah yang penuh luka, atau kita memilih menutupnya dengan upacara, gelar, dan pidato yang rapi?
Pada titik ini, keputusan gelar pahlawan bukan lagi hanya soal siapa yang berjasa. Ia menjadi cermin tentang siapa yang sedang memegang kendali narasi masa depan.
Dan seperti biasa, publik diminta menunggu tanggal 10 November untuk mengetahui arah sejarah akan ditulis ke mana.