Pemerintah Genjot Transformasi Pendidikan dan Kesehatan yang Lebih Inklusif dan Merata

Minggu 02-11-2025,05:00 WIB
Reporter : Reynaldi
Editor : Reynaldi

POSTINGNEWS.ID  -- Menandai satu tahun kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, pemerintah memperlihatkan hasil nyata pelaksanaan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan, khususnya pada sektor pendidikan dan kesehatan.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan bahwa perkembangan PHTC di dua sektor tersebut telah menunjukkan progres signifikan dalam mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

"Pendidikan dan kesehatan menjadi fondasi utama dalam mewujudkan sumber daya manusia unggul Indonesia. Dua roda yang saling menggerakkan. Pemerintah bekerja bukan sekadar kerja cepat, tetapi kerja yang berdampak langsung pada masyarakat," ujar Menko PMK Pratikno di Jakarta, pada Senin (20/10/2025).

BACA JUGA:Prabowo Geram ke Penegak Hukum: Jangan Galak ke yang Lemah, Jinak ke yang Kaya

Program PHTC di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan dirancang untuk memberikan hasil cepat, terukur, dan langsung dirasakan masyarakat, terutama berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan nasional.

Menko PMK menjelaskan bahwa di sektor pendidikan, PHTC berfokus pada tiga program utama: revitalisasi sekolah dan madrasah, digitalisasi pembelajaran, serta pengelolaan SMA Unggul Garuda. Dalam satu tahun pelaksanaan, ketiga program tersebut menunjukkan kemajuan yang positif.

BACA JUGA:Survei: Purbaya Paling Banyak Dibahas, AHY Paling Banyak Disayang

Melalui program revitalisasi sekolah dan madrasah, pemerintah menargetkan peningkatan kualitas 12.825 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Hingga 20 Oktober 2025, capaian revitalisasi telah mencapai 16.698 satuan pendidikan, terdiri atas 16.142 sekolah dan 556 madrasah, melampaui target yang telah ditetapkan.

Program digitalisasi pembelajaran juga terus digenjot untuk mewujudkan sistem belajar yang efektif dan merata. Dari target 288.865 sekolah penerima perangkat pembelajaran digital berupa Interactive Flat Panel (IFP), hingga Oktober 2025 telah diproduksi 124.633 unit dan 124.253 unit di antaranya telah terdistribusi ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

Pada saat yang sama, pengelolaan SMA Unggul Garuda menjadi bagian penting dalam pemerataan akses pendidikan unggulan berstandar dunia. Hingga 19 Oktober 2025, sebanyak 16 SMA Unggul Garuda Transformasi telah beroperasi, dan empat SMA Unggul Garuda baru siap dibangun di wilayah 3T.

BACA JUGA:Catat Nih! Menkeu Beberkan Kunci Sukses Pemimpin Daerah Bertahan di Pemilu, Purbaya: Pasti Bisa Kepilih Lagi!

"Di bidang pendidikan, kita memperluas akses dan memperkuat mutu belajar agar anak-anak Indonesia tumbuh cerdas dan siap menghadapi masa depan serta disrupsi teknologi," ujar Menko PMK.

Pada bidang kesehatan, Menko PMK menjelaskan bahwa PHTC difokuskan pada percepatan penuntasan tuberkulosis (TBC), pembangunan rumah sakit berkualitas, serta pelaksanaan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG). Dalam satu tahun pelaksanaan, berbagai program tersebut menunjukkan progres yang positif.

BACA JUGA:Prabowo Semprot Jaksa dan Polisi: Jangan Cari-cari Kasus, Apalagi ke Orang Kecil

Upaya percepatan penuntasan TBC dilakukan melalui skrining massal dan pengobatan efektif. Dari target 7,63 juta orang yang akan diskrining, hingga 15 Oktober 2025 telah tercapai 7,06 juta orang. Melalui skrining tersebut, telah ditemukan ribuan kasus baru TBC yang kini menjalani pengobatan dengan tingkat keberhasilan 81 persen untuk TBC sensitif obat dan 59 persen untuk TBC resisten obat. Langkah ini menjadi bagian penting dalam mempercepat eliminasi TBC secara nasional.

Kategori :