Soal Ponpes Al-Khoziny, Kamaruddin: Gunakan APBN Masih dalam Kajian

Minggu 12-10-2025,06:00 WIB
Reporter : Reynaldi
Editor : Reynaldi

POSTINGNEWS.ID — Sekjen Kementerian Agama, Prof. Kamaruddin Amin, menyampaikan belasungkawa mendalam atas peristiwa runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo.

Ia menyebut insiden tersebut menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola keamanan bangunan pesantren di seluruh Indonesia.

“Peristiwa ini harus menjadi blessing in disguise. Semua pihak kini jadi lebih peduli terhadap kelayakan bangunan lembaga pendidikan keagamaan,” kata Kamaruddin di Jakarta, Sabtu (11/10/2025).

BACA JUGA:Tanggapi Rencana Dana APBN untuk Ponpes Ambruk di Sidoarjo, Menkeu Purbaya: Saya Belum Terima..

Ia mengungkapkan bahwa Menteri Agama akan menandatangani nota kesepahaman dengan Menteri PUPR dan Menteri Dalam Negeri.

MoU ini akan mengatur langkah-langkah teknis bersama untuk memastikan seluruh pesantren di Indonesia memiliki bangunan yang aman dan layak.

“Selama ini untuk mendirikan pesantren cukup dengan syarat ada kiai, santri, kitab, dan masjid. Ke depan, kelayakan bangunan juga akan menjadi salah satu syarat penting,” jelasnya.

BACA JUGA:Purbaya Ogah Utang Kereta Cepat Dibayar Pakai Gunakan APBN

Terkait rencana perbaikan Ponpes Al-Khoziny dengan dana APBN, Kamaruddin menegaskan bahwa hal itu masih dikaji. “Masih kita pelajari, apakah nanti pembiayaannya dari PU, dari Kemenag, atau dari pihak lain. Jadi belum diputuskan,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa Kementerian Agama bersama Kementerian PUPR dan pemerintah daerah akan melakukan review menyeluruh terhadap ribuan pesantren di Indonesia.

Pemeriksaan dilakukan bertahap, dimulai dari pesantren besar dan tua yang memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan santri.

BACA JUGA:Menko Airlangga Sebut Prabowo Targetkan Bangun PLTS di 80.000 Desa, Anggarkan Dana Rp1.627 Triliun!

“Kita bersyukur Presiden langsung merespons cepat. Ini membuktikan perhatian besar negara terhadap dunia pesantren,” ucap Kamaruddin.

Ia berharap kolaborasi lintas kementerian dapat memperkuat perlindungan bagi santri.

“Tujuannya agar peristiwa seperti Al-Khoziny tidak terulang. Ini tanggung jawab kita bersama,” tutupnya.*

Kategori :