Siaga 1, Taiwan Pasang 'Irone Dome' di Wilayahnya

Minggu 12-10-2025,09:00 WIB
Reporter : Reynaldi
Editor : Reynaldi

POSTINGNEWS.ID Ketegangan geopolitik di Asia Timur kembali meningkat setelah Taiwan mengumumkan rencana besar untuk memperkuat sistem pertahanan udaranya.

Langkah strategis ini dilakukan di tengah ancaman invasi yang semakin nyata dari China.

Presiden Taiwan, Lai Ching Te, dalam pidato peringatan Hari Nasional Taiwan pada Jumat (10/10/2025), menegaskan bahwa peningkatan kemampuan militer merupakan kebutuhan mendesak bagi keamanan nasional.

BACA JUGA:Konflik Dengan Rusia Makin Meruncing, NATO Segera Adakan Latihan Perang Nuklir

Pemerintah Taiwan berkomitmen mempercepat pembangunan sistem pertahanan udara berlapis yang disebut “T-Dome”.

Menurut Lai, sistem T-Dome akan menjadi benteng utama bagi pertahanan udara Taiwan.

Dengan teknologi deteksi canggih dan kemampuan intersepsi multi-lapis, sistem ini dirancang untuk menghadang ancaman rudal dan serangan udara dari luar wilayah.

BACA JUGA:Purbaya Ogah Utang Kereta Cepat Dibayar Pakai Gunakan APBN

“Pembangunan T-Dome bertujuan menciptakan perlindungan udara menyeluruh, menjaga keselamatan warga serta kedaulatan negara,” ujarnya.

Langkah ini diambil menyusul meningkatnya tekanan militer dan politik dari Beijing.

China diketahui terus memperkuat militernya dengan armada tempur modern, termasuk jet siluman, kapal induk, dan sistem rudal jarak jauh yang menempatkan Taiwan dalam posisi waspada.

BACA JUGA:Resmi! Ditunjuk Presiden Prabowo Jadi Kepala Badan Pangan Nasional, Mentan Amran Sulaiman Akan Lakukan Hal ini...

Presiden Lai menegaskan bahwa peningkatan belanja pertahanan nasional bukan hanya untuk memperkuat kekuatan militer, tetapi juga sebagai upaya mendorong pertumbuhan industri pertahanan dalam negeri.

“Belanja pertahanan adalah kebutuhan nyata untuk menghadapi ancaman musuh sekaligus memperkuat kemampuan produksi militer Taiwan,” katanya.

Dalam pernyataannya, Lai juga menyerukan agar Beijing menghentikan penggunaan ancaman atau tekanan militer sebagai cara untuk mengubah status quo di Selat Taiwan.

Kategori :