POSTINGNEWS.ID - Gempa berkekuatan 7,4 skala Richter mengguncang wilayah selatan Filipina pada Jumat pagi, memicu peringatan tsunami dari otoritas setempat maupun Indonesia.
Gelombang laut diperkirakan dapat mencapai tinggi satu meter di atas permukaan normal, sehingga warga di kawasan pesisir Filipina tengah dan selatan diminta segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Badan Meteorologi Filipina melaporkan bahwa pusat gempa berada di lepas pantai selatan negara tersebut. Getaran kuat terasa hingga ke sejumlah kota besar dan menyebabkan listrik padam serta kegiatan belajar-mengajar dihentikan di beberapa daerah.
BACA JUGA:Sekjen PSI Temui Menteri Hukum Supratman, Ada Apa?
Setidaknya satu korban jiwa dilaporkan meninggal akibat bencana ini.
Pemerintah daerah setempat juga melaporkan adanya kerusakan bangunan di sejumlah wilayah terdampak.
Gubernur Provinsi Davao Oriental, Edwin Jubahib, menggambarkan situasi yang sangat mencekam saat guncangan terjadi.
BACA JUGA:KPK Tak Cuma Kejar Kuota Haji, Sekarang Juga Intip Dapur dan Kasur Jamaah
"Beberapa bangunan dilaporkan rusak," ujarnya kepada wartawan. "Gempanya sangat dahsyat," tambahnya.
Dari kota Manay, Richie Diuyen, pegawai badan penanggulangan bencana, menuturkan bahwa banyak siswa pingsan akibat panik dan ketakutan ketika gempa mengguncang.
"Saya masih takut dan gemetar. Kami tak percaya betapa dahsyatnya gempa itu. Ini pertama kalinya saya mengalaminya," ujarnya kepada BBC.
BACA JUGA:Amran Janji Tiga Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras
Gempa besar ini terjadi hanya seminggu setelah bencana serupa mengguncang provinsi Cebu di Filipina tengah dengan kekuatan 6,9 SR, yang menewaskan 74 orang dan melukai ratusan lainnya.
Otoritas Filipina kini terus memantau perkembangan situasi, sementara tim penyelamat berupaya membersihkan puing-puing bangunan yang runtuh.
Foto-foto dari Biro Perlindungan Kebakaran Filipina memperlihatkan petugas berhelm oranye tengah mengevakuasi reruntuhan di luar pusat perbelanjaan yang rusak berat.