Menkeu Awasi Ketat Penyaluran Dana Pemerintah Rp 200 Triliun, Purbaya: Jangan Beli Dollar!

Senin 13-10-2025,05:30 WIB
Reporter : M. Rafa Nugraha
Editor : T. Sucipto

POSTINGNEWS.ID --- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali menegaskan agar bank-bank milik negara tidak bermain-main dengan dana besar yang dikucurkan pemerintah.

Ia mewanti-wanti agar total dana Rp 200 triliun yang disalurkan ke bank BUMN tidak digunakan untuk membeli dolar AS.

Menurutnya, uang tersebut harus benar-benar dimanfaatkan untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat.

"Waktu saya ke Mandiri saya tanya, berapa pertumbuhan kredit anda sekarang? Sebelumnya 8%, begitu saya diinject, naik 11%. Dia tanya ke saya, boleh nggak saya kasih uang itu ke properti dan otomotif. Saya bilang boleh aja, nggak ada urusan, yang penting jangan beli dolar ya," tegasnya di Jakarta, pada hari Kamis, 9 Oktober 2025.

BACA JUGA:Kagum! Purbaya Yudhi Sadewa Ungkap Bocoran Program Ekonomi Terbaru, Dorong Pertumbuhan 5,2 Persen!

Purbaya menegaskan bahwa dirinya tidak akan segan mengambil tindakan keras jika ada bank pelat merah yang berani melanggar aturan tersebut.

"Kalau beli dolar AS saya sikat. Saya juga penguasa Danantara, bisa nyikat," jelasnya.

Pernyataan itu menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah ingin memastikan dana negara benar-benar disalurkan secara produktif.

Dana yang disebarkan ke lima bank BUMN ini diharapkan bisa memperluas akses kredit ke berbagai sektor usaha.

BACA JUGA:Pemerintah Gaspol! ESDM dan P2MI Kolaborasi Siapkan Pekerja Migran yang Siap Go Global

Tujuannya jelas, agar uang negara berputar di sektor riil dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dari data Kementerian Keuangan, penyaluran dana tersebut sudah mulai menunjukkan hasil positif.

Dari total Rp 200 triliun yang dikucurkan, telah terealisasi Rp 112,4 triliun dalam bentuk kredit ke masyarakat.

Bank Mandiri menerima Rp 55 triliun dan sudah menyalurkan Rp 40,6 triliun.

BACA JUGA:Penyelidikan Tragedi Ponpes Al Khoziny: Polisi Periksa 17 Saksi dan Libatkan Ahli

Kategori :