Gawat! Ditemukan 32 Titik Radiasi Radioaktif di Kawasan Industri Cikande
POSTINGNEWS.ID - Pemerintah menemukan adanya 32 titik paparan radiasi dari unsur radioaktif cesium-137 (Cs-137) di kawasan industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Temuan ini menjadi perhatian serius karena sebagian besar titik berada di area industri yang padat aktivitas manusia dan mesin produksi.
Dari hasil pemeriksaan lapangan, terungkap bahwa 22 titik radiasi terletak di dalam kawasan industri, sementara 10 titik lainnya ditemukan di luar area tersebut, tepatnya di lahan sekitar kawasan.
BACA JUGA:Pramono Anung Sudah Klaim Indonesia Menang, Skornya Terserah Takdir
Pemerintah memastikan langkah penanganan segera dilakukan untuk mencegah dampak radiasi terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
“Jadi ada sepuluh titik di area luar seperti lahan kosong, sedangkan dua puluh dua titik lainnya di dalam kompleks industri — sebagian di dekat generator dan area penyimpanan,” ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Hanif Faisol Nurofiq saat meninjau langsung lokasi di Cikande, Selasa (7/10).
Hanif menegaskan bahwa pemerintah telah menurunkan tim gabungan dari Kementerian LHK, satuan Gegana Polri, dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) untuk melakukan proses dekontaminasi.
BACA JUGA:Inisial “J” di PSI, Teka-teki yang Terlalu Mudah untuk Dirahasiakan
Tim tersebut bekerja di bawah pengawasan langsung kementerian agar penanganan berjalan cepat dan sesuai prosedur keamanan nuklir.
Hingga kini, lima dari 22 titik di dalam kawasan industri telah menjalani proses pembersihan.
Tim lapangan melakukan langkah-langkah dekontaminasi secara bertahap dengan menggunakan peralatan pelindung khusus dan sistem penyedotan material radioaktif.
BACA JUGA:PPP Tutup Pintu untuk Romy, Partai Kakbah Buka Babak Baru Islah
“Sudah lima titik yang ditangani selama lima hari ini. Sisanya masih dalam proses penanganan. Kami minta agar seluruh lokasi bisa segera disterilkan,” kata Hanif.
Ia menambahkan bahwa koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah juga terus diperkuat agar tidak terjadi penyebaran kontaminasi lebih luas.
Pemantauan udara dan tanah di sekitar kawasan industri dilakukan setiap hari untuk memastikan kadar radiasi berada di ambang batas aman.
Selain pembersihan, pemerintah juga menelusuri sumber keberadaan cesium-137 tersebut.
BACA JUGA:Amphuri Blak-blakan, Sebut Kuota Haji 50:50 Hasil Tangan Dingin Gus Yaqut
Unsur radioaktif ini umumnya digunakan di sektor industri dan medis, namun penyimpanannya harus mengikuti standar keamanan yang ketat.
Dugaan sementara, sebagian material radioaktif berasal dari limbah industri yang tidak dikelola dengan baik.
“Kami masih menunggu hasil investigasi dari Bapeten. Sementara ini, langkah utama kami adalah memastikan lokasi benar-benar aman sebelum aktivitas industri kembali berjalan normal,” tutur Hanif.
Masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Cikande diimbau untuk tidak panik, namun tetap waspada.
Pemerintah menjamin bahwa area yang terdeteksi radiasi telah dipasangi garis pengaman dan dilarang untuk dimasuki tanpa izin tim teknis.
BACA JUGA:Tragedi Al Khoziny Jadi Pelajaran, Cak Imin Minta Semua Ponpes Segera Urus Izin Bangunan Gedung
Petugas juga telah melakukan sosialisasi kepada para pekerja industri di sekitar lokasi agar memahami risiko paparan radiasi dan cara melindungi diri.
Upaya edukasi ini menjadi bagian penting dari proses mitigasi jangka panjang.
Sementara itu, Bapeten memastikan bahwa kadar radiasi yang ditemukan masih dapat dikendalikan.
Proses dekontaminasi dan pemantauan intensif akan terus dilakukan hingga seluruh titik dinyatakan bebas dari kontaminasi cesium-137.
BACA JUGA:Waduh, Cadangan Devisa Indonesia Berkurang, Ini Kata BI
“Langkah penanganan sedang berlangsung secara sistematis. Kami tidak ingin ada residu radiasi tersisa yang bisa membahayakan manusia maupun lingkungan,” ujar perwakilan Bapeten yang turut mendampingi Menteri Hanif di lokasi.
Dengan langkah cepat dan koordinasi lintas lembaga, pemerintah berharap seluruh proses pembersihan dapat tuntas dalam waktu dekat.
Fokus utama saat ini adalah menjaga keselamatan warga dan memastikan aktivitas industri di kawasan Cikande dapat berjalan kembali dengan aman dan terkendali.*