POSTINGNEWS.ID --- Pemerintah Indonesia berencana untuk membangun kembali Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang beberapa waktu lalu ambruk dan menelan puluhan korban jiwa.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan bahwa keputusan membangun ulang lebih efisien dibanding memperbaiki struktur lama.
“Tapi perkiraan saya, kemarin saya ke sana, itu bangunan yang warna hijau itu lebih murah kan kalau dirobohkan, dibangun baru dari nol daripada kita tambal sulam,” jelas Dody di kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, pada hari Selasa, 7 Oktober 2025.
BACA JUGA:Donasi Rp1.000 per Hari ala Dedi Mulyadi, Ringan di Lidah Pejabat, Berat di Kantong Rakyat
Meski rencana pembangunan ulang telah disetujui, Dody belum bisa memastikan besaran anggaran yang akan digunakan.
Ia menyebut perhitungan biaya masih dalam tahap evaluasi dan pengkajian lebih lanjut.
“Belum (angka pastinya) lagi ngitung,” ungkapnya.
Insiden runtuhnya Ponpes Al Khoziny pada 29 September 2025 lalu diduga disebabkan oleh kondisi bangunan yang tidak memenuhi standar kelayakan.
BACA JUGA:Terekam Kamera, Bahlil Cubit Rosan di Tengah Prabowo Bicara Soal Rugi Rp300 Triliun Tambang Ilegal
Investigasi sementara juga menemukan bahwa ponpes tersebut belum memiliki izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
Hal ini menjadi sorotan penting karena PBG adalah syarat utama dalam memastikan keamanan dan kekuatan struktur sebuah bangunan.
Menurut Dody, masih banyak pesantren di Indonesia yang belum menyadari pentingnya izin PBG dalam proses pembangunan.
Ia menilai bahwa banyak pengurus pesantren menganggap izin tersebut tidak terlalu penting.
BACA JUGA:Menhan Umumkan Wartawan Gratis Berobat di RSPPN