Mencurigakan! Keracunan Makan Gratis 'Nyaris' Serentak, Kebetulan atau Sabotase?

Rabu 01-10-2025,05:30 WIB
Reporter : T. Sucipto
Editor : T. Sucipto

POSTINGNEWS.ID --- Kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali jadi sorotan publik. Dalam beberapa pekan terakhir, ratusan hingga ribuan siswa di berbagai daerah mengalami gejala serupa usai menyantap makanan dari program unggulan Presiden Prabowo itu.

Gejalanya hampir identik: pusing, mual, dan muntah hanya beberapa jam setelah makan. Fakta bahwa kasus ini terjadi serentak di berbagai wilayah membuat publik bertanya-tanya: apakah ini murni masalah teknis, atau ada sabotase politik untuk menjatuhkan citra Presiden?

BACA JUGA:DPR Soroti Kasus Keracunan Program MBG: Kritik Demi Keselamatan Anak, Bukan Politisasi

Kronologi Kasus

Laporan pertama muncul di Jawa Barat, di mana sekitar 200 siswa SD harus mendapat perawatan medis setelah sarapan MBG. Beberapa hari kemudian, kabar serupa datang dari Sulawesi Selatan, lalu Jawa Tengah, hingga Sumatera Barat.

Di tiap lokasi, pola kejadiannya hampir sama: siswa makan di sekolah, beberapa jam kemudian mengalami keluhan kesehatan, lalu beramai-ramai dilarikan ke puskesmas. Orang tua siswa pun panik, bahkan ada yang melarang anaknya ikut makan MBG untuk sementara waktu.

“Anak saya muntah sampai tiga kali. Banyak temannya juga sakit. Kami jadi was-was dengan program ini,” kata Siti Aminah, seorang orang tua murid di Kabupaten Ciamis.

BACA JUGA:BGN Wajibkan Sertifikat Higienis untuk Dapur MBG, Buka 60 Ribu Lowongan Chef Lokal

Masalah Lama MBG

Kericuhan ini sebenarnya bukan yang pertama. Sejak awal diluncurkan, program MBG sudah menuai banyak kritik. Keluhan yang muncul antara lain:

Nasi dan lauk cepat basi.

Sayuran tidak segar bahkan ada yang busuk.

Porsi dinilai tidak sesuai standar gizi.

Dugaan adanya penyelewengan anggaran di tingkat distribusi.

Kritik itu semakin keras setelah kasus keracunan massal meluas. Publik pun menuntut pemerintah untuk bertindak cepat, karena MBG digadang sebagai “proyek mercusuar” pemerintahan Prabowo.

BACA JUGA:BGN Akui Salah soal Kasus Keracunan Massal MBG, Janji Tanggung Biaya Korban dan Perketat SOP

Analisis: Salah Urus atau Sabotase?

Dari sisi kesehatan, keracunan massal dengan gejala serupa bisa disebabkan oleh kontaminasi bakteri seperti E. coli atau Salmonella. Namun, yang menjadi ganjalan adalah fakta bahwa kasus ini muncul hampir bersamaan di berbagai daerah.

Kategori :