POSTINGNEWS.ID --- Di Indonesia, susu kental manis (SKM) masih sering dianggap sebagai minuman susu yang bisa langsung diseduh. Banyak orang percaya kalau SKM sama sehatnya dengan susu segar, bahkan dijadikan minuman harian untuk anak-anak.
Padahal, faktanya jauh berbeda. Susu kental manis bukan susu minum, melainkan produk gula dengan tambahan susu. Artinya, SKM sebaiknya hanya digunakan sebagai pelengkap rasa makanan, bukan sebagai sumber gizi utama.
Kandungan SKM: Gula Tinggi, Protein Rendah
Dilansir dari Kementerian Kesehatan RI, komposisi utama SKM adalah gula dengan konsentrasi tinggi—bahkan bisa mencapai lebih dari 40%. Sementara kandungan protein, kalsium, dan vitamin penting di dalamnya sangat sedikit dibandingkan dengan susu murni.
Kalau dibandingkan, susu segar atau susu bubuk diformulasikan dengan nutrisi yang lengkap untuk menunjang pertumbuhan dan kesehatan. Sedangkan SKM lebih mirip produk manis yang fungsinya menambah rasa, bukan memberi nutrisi utama.
BACA JUGA:Minum Susu Berlebih Bisa Ganggu Pertumbuhan Anak, Cuma Boleh 400 Mililiter Sehari?
Risiko Kalau SKM Diminum Setiap Hari
Mengonsumsi SKM sebagai minuman rutin ternyata bisa menimbulkan risiko serius bagi kesehatan, di antaranya:
Obesitas → gula tinggi pada SKM bisa bikin berat badan cepat naik.
Diabetes tipe 2 → konsumsi gula berlebih meningkatkan risiko penyakit metabolik.
Masalah gigi → gigi berlubang lebih cepat terjadi karena kadar gula yang sangat dominan.
Sayangnya, masih ada anggapan di masyarakat bahwa SKM bisa “menyuburkan anak”. Padahal, dengan kandungan nutrisi yang minim, SKM tidak bisa menggantikan peran susu segar, susu UHT, atau susu bubuk yang memang kaya protein, kalsium, dan vitamin.
BACA JUGA:Rambut Rusak dan Rontok? Mungkin Kamu Kurang Minum Susu
Fungsi SKM yang Sebenarnya
Bukan berarti SKM haram untuk dikonsumsi. Produk ini aman dipakai asal sesuai porsinya. Fungsi utama SKM adalah sebagai topping atau campuran makanan, misalnya:
Campuran martabak manis.
Topping roti tawar atau pisang bakar.