JAKARTA, PostingNews.id – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa punya jurus baru menghadapi maraknya rokok ilegal. Bukan sekadar menindak, ia malah berencana merangkul para penjual rokok gelap ini lewat program resmi agar dagangan mereka bisa naik kelas jadi legal dan tentu saja ikut setor pajak.
Purbaya mengaku pemerintah sedang gencar memberantas rokok ilegal dari dalam maupun luar negeri. Namun, ia tak ingin semua pemain langsung dimatikan bisnisnya.
“Kalau kami bunuh semua, ya matilah mereka,” ucapnya di Kantor Kemenkeu, Jumat, 26 September 2025.
Solusi yang ditawarkan adalah menghidupkan kembali Kawasan Industri Hasil Tembakau, semacam sentralisasi pabrik, gudang, mesin, hingga kantor bea cukai dalam satu lokasi. Skema ini sudah berjalan di Kudus dan Pare Pare, serta akan diperluas ke kota lain.
BACA JUGA:Maulid Nabi Jadi Panggung Joget Dolalak, Warganet Murka
Harapannya, para pembuat rokok ilegal mau pindah jalur ke kawasan khusus itu supaya terdata, bisa bersaing sehat dengan perusahaan besar, dan tentu tidak lagi lolos dari pajak.
Menkeu bercerita ada perusahaan besar yang meminta izin masuk ke pasar rokok murah milik pedagang kecil. Namun ia menilai langkah itu justru bisa mematikan usaha rakyat kecil.
“Bagus untuk dia, tapi itu kan matiin yang lain. Yang kami atur adalah supaya yang kecil bisa hidup, yang besar juga bisnisnya enggak terganggu secara tidak fair,” ujarnya.
Kawasan industri tembakau sebenarnya sudah ada di lima tempat, tapi Purbaya menilai belum efektif. Makanya ia ingin menata ulang, sembari memperingatkan para pemain nakal agar segera masuk sistem resmi.
BACA JUGA:Begini Cara BGN Verifikasi Dapur MBG, Meski Nyatanya Banyak yang Fiktif
Sebab, meski disebut pabrik kecil, ternyata omzet mereka bisa tembus puluhan miliar. “Jadi enggak kecil-kecil amat rupanya. Tapi tetap kami akan kasih hidup dan masukkan ke tempat yang bagus dan legal,” tandasnya.