Sahroni Masih Menghilang Sejak Sebut Pengkritik DPR Tolol, NasDem Bilang Begini

Jumat 05-09-2025,11:25 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id – Ahmad Sahroni, eks Ketua Komisi III DPR dan politikus flamboyan dari Partai NasDem, mendadak raib dari radar publik. Setelah sempat melempar pernyataan yang bikin kuping rakyat panas, kini keberadaan Sahroni jadi misteri. Bahkan koleganya sendiri di NasDem, Sekjen Hermawi Taslim, angkat tangan.

“Kami dapat info di mana dia berada,” ujar Hermawi lewat pesan tertulis, Kamis, 4 September 2025.

Sebelum menghilang bak ninja politik, Sahroni sempat naik daun karena ucapannya yang menyulut amarah publik. Menanggapi wacana pembubaran DPR, ia menyebut seruan tersebut “berlebihan” dan melabeli pengusung ide itu sebagai “orang tolol”.

“Apakah dengan membubarkan DPR memang meyakinkan masyarakat bisa menjalani proses pemerintahan sekarang ini? Belum tentu,” ucap Sahroni dengan tenang seusai kunjungan kerja di Sumatera Utara pada Jumat, 22 Agustus 2025. Tapi tenangnya itu justru seperti bensin disiram ke bara.

BACA JUGA:NasDem Masih Cek Kabar Mundurnya Sahroni, Tapi Hak Istimewanya Sudah Dimatikan

Ia menambahkan, kritik adalah hak publik, tapi—versinya—“jangan mencaci maki”. Ironis, karena justru ia sendiri yang mengobral label “tolol” dari podium kekuasaan. Pernyataan ini langsung jadi santapan hangat di media sosial, terutama di platform X, hingga namanya masuk jajaran trending topik. Tapi bukannya menenangkan situasi, Sahroni justru menyulut bara lebih dalam.

Di akun Instagram pribadinya, @ahmadsahroni88, ia mengunggah sebuah gambar pria bertopeng anonim lengkap dengan teks: “Makin banyak orang tolol yang bangga akan ketololannya.” Sebuah narasi yang terdengar seperti sindiran keras, entah untuk siapa, namun cukup untuk menyulut kembali api kontroversi.

Kini, pasca-unggahan tersebut, sang legislator seolah lenyap di telan kabut. Tak ada kabar, tak ada jejak, dan partainya pun ikut geleng kepala. 

Ketika Sahroni Menghilang, NasDem Memukul Meja Etik

Di tengah hilangnya Ahmad Sahroni pasca-polemik “orang tolol”, Fraksi Partai NasDem di DPR sudah bergerak cepat. Tak ingin larut dalam gaduh politik tanpa arah, mereka menyodorkan langkah konkret dengan meminta parlemen memutuskan sementara gaji, tunjangan, dan seluruh fasilitas negara bagi Sahroni dan satu kader lainnya, Nafa Urbach, yang telah lebih dulu dinonaktifkan dari keanggotaan fraksi.

Ketua Fraksi NasDem, Viktor Bungtilu Laiskodat, menegaskan keputusan ini adalah sinyal tegas bahwa NasDem tak bermain-main dalam perkara integritas. “Seluruh langkah yang diambil Fraksi Partai Nasdem merupakan bagian dari upaya memastikan mekanisme internal partai dijalankan secara transparan dan akuntabel,” katanya, Rabu, 3 September 2025.

BACA JUGA:Tak Mau Gimik, Nasdem Minta DPR Setop Gaji-Tunjangan Sahroni dan Nafa yang Sudah Nonaktif

Sinyal tersebut datang di tengah ramainya kelakuan para anggota DPR yang mengundang geleng kepala publik. Selain Sahroni dan Nafa, nama-nama seperti Eko Patrio dan Uya Kuya (PAN), serta Adies Kadir (Golkar), turut meramaikan daftar anggota parlemen yang disorot karena pernyataan atau aksi yang dinilai menampar nalar publik.

Namun, seperti diketahui, dalam UU MD3 dan tata tertib DPR, tidak dikenal istilah “nonaktif”. Artinya, secara hukum, para legislator ini masih tetap aktif dan sah digaji oleh negara—meski partainya sendiri sudah mengibarkan bendera etik. Inilah yang memicu gelombang kritik, bahkan nyaris jadi bahan ejekan nasional.

Tak ingin langkahnya dianggap gimmick, Fraksi NasDem menegaskan bahwa Sahroni dan Nafa kini resmi digiring ke Mahkamah Partai, lembaga internal NasDem yang akan mengeluarkan putusan final soal status politik mereka.

Kategori :