POSTINGNEWS.ID --- Kanker bukan hanya menguji fisik seseorang, tetapi juga mental, emosi, dan kehidupan sosialnya.
Di balik rangkaian pengobatan medis yang panjang—seperti operasi, kemoterapi, dan radiasi—penyintas kanker sering kali menghadapi tantangan psikologis yang tidak kalah berat.
Inilah alasan mengapa pendampingan psikososial dianggap sangat penting dalam proses pemulihan.
BACA JUGA:5 Selebriti Indonesia yang Berjuang Sembuh dari Kanker Payudara
Mengapa Psikososial Sama Pentingnya dengan Terapi Medis?
Menurut Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Prof. Dr. dr. Aru Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, perjuangan melawan kanker tidak hanya urusan dokter dan pasien.
“Kanker bukan hanya soal pengobatan penyakitnya, tetapi juga tentang komunikasi yang bermakna antara pasien, keluarga, dan masyarakat luas,” ujarnya.
Dukungan psikososial terbukti mampu:
Meningkatkan motivasi pasien agar lebih disiplin menjalani terapi.
Mengurangi perasaan terisolasi, sehingga pasien merasa dimengerti.
Menekan risiko gangguan mental seperti depresi atau kecemasan.
Memperbaiki kualitas hidup, karena pasien merasa lebih ringan secara emosional.
Sebaliknya, tanpa dukungan psikososial, pasien rentan kehilangan semangat dan merasa sendirian dalam perjuangan mereka.
dr. Siti Annisa Nuhonni, SpKFR (K), Ketua Bidang Pelayanan Sosial YKI, menegaskan bahwa dukungan psikososial bukanlah pelengkap, melainkan bagian esensial.
“Komunikasi yang hangat, konsisten, dan penuh empati bisa menjadi sumber kekuatan yang sangat berarti,” katanya.
BACA JUGA:Awas! Gejala Kanker Ovarium Mirip Masuk Angin, Jangan Anggap Remeh