Citra Digital yang Membius, Kebijakan Dedi Mulyadi Diuji Lewat Sentimen Warganet

Selasa 19-08-2025,19:00 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Arrahman

POSTINGNEWS.ID --- Tak sekadar tampil di layar kaca, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias Kang Dedi menjelma jadi raja konten yang menguasai jagat media sosial. Lewat platform-platform digital, sosok yang dikenal nyentrik ini sukses menembus sekat birokrasi dan membangun panggungnya sendiri. Dari ruang privat hingga profesional, dari urusan pribadi sampai kerja-kerja birokrasi, semuanya disiarkan ke hadapan publik.

Total ada 34,6 juta pengikut! Jumlah fantastis ini berasal dari akumulasi lima media sosial: Facebook (12 juta), TikTok (9,1 juta), YouTube (8,1 juta), Instagram (5,2 juta), dan X (185 ribuan). Bagi KDM, media sosial bukan cuma ajang pamer, tapi senjata komunikasi publik yang efektif. Tak ubahnya kanal siaran resmi, konten demi konten dari tim KDM ditayangkan rutin—menjangkau hingga pelosok Indonesia.

Litbang Kompas mengendus pengaruh KDM ini lewat riset dari 1 Juni–3 Agustus 2025, menyisir 199.422 data dari lima platform. Dari sana muncul 126 topik pembahasan, disaring lagi jadi 12 bidang konten. Hasilnya: 59 persen sentimen publik terhadap Dedi bernada positif! Sementara 22 persen negatif, dan 19 persen lainnya netral.

Pujian publik pun berdatangan. Mulai dari cara KDM sigap merespons konflik antarwarga, seperti yang terjadi di Desa Cidahu, hingga urusan keluarga seperti momen pernikahan anaknya, Maula Akbar, dengan Wakil Bupati Garut, yang jadi ajang “serbuan ucapan selamat” dari warganet.

BACA JUGA:Viral! Usai Usir Tamu Karena Biaya Tambahan, Ujung-Ujungnya Hotel di Pekalongan ini Diserang Netizen: Rating di Google Anjlok!

BACA JUGA:Bersyukurlah! Mario Dandy Ikut Dapat Remisi di HUT RI Ke-80: 2 Remisi Sekaligus?

Dedi, Budaya Sunda, dan Strategi Digital Politik

Dari 12 kategori konten, kehidupan pribadi Dedi Mulyadi jadi ladang pujian paling subur. Sebanyak 80 persen respons publik terhadap topik-topik seperti pertemuan dengan Gubernur Maluku Utara, keseharian keluarga, hingga momen sakral pernikahan, bernada positif.

Di posisi kedua, konten yang memperlihatkan kehadiran Dedi dalam acara adat dan sosial budaya Sunda. Strategi budaya ini bukan tanpa maksud. Dengan 71,9 persen warga Jabar berlatar Sunda, Dedi meraih hati warganya lewat pendekatan kultural. Tak heran jika sentimen positif di kategori ini mencapai 64 persen.

Posisi ketiga ditempati konten soal tata kelola transportasi, terutama terkait reaktivasi jalur kereta api dan proyek Transjabodetabek. Warganet mendukung langkah ini karena dianggap mampu memajukan konektivitas wilayah Jabar dan sekitarnya.

BACA JUGA:Catet Nih! Jadwal Tayang Freakier Friday, Lindsay Lohan dan Jamie Lee Curtis Comeback Setelah 22 Tahun

BACA JUGA:31 Jalan Ditutup, Jakarta Gegap Gempita Rayakan HUT ke-80 RI: Karnaval, Lomba Hingga Drone Show

Anti-Rapat di Hotel, e-Budgeting, dan Revolusi Birokrasi Digital

Satu lagi gebrakan yang menuai simpati adalah kebijakan Dedi melarang rapat-rapat pejabat digelar di hotel. Publik mengapresiasi langkah ini karena dinilai menghemat anggaran dan memperkuat efisiensi birokrasi.

Bahkan, Dedi Mulyadi juga menerapkan sistem e-budgeting demi transparansi keuangan, khususnya di tingkat desa. Ia menyatakan, digitalisasi anggaran memudahkan pengawasan aliran dana pembangunan. Ini bukan cuma janji kampanye, tapi wujud nyata dari pemerintahan terbuka ala KDM.

Kategori :