POSTINGNEWS.ID - Jamu selama ini dikenal sebagai warisan nenek moyang yang dianggap aman karena berbahan dasar alami.
Namun hati-hati! Tak semua jamu di pasaran benar-benar "alami".
Belakangan ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali mengungkap temuan mengejutkan: sejumlah produk jamu mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) yang sangat berbahaya bagi tubuh.
Jenis jamu yang paling sering tercemar BKO antara lain jamu pegal linu, jamu pelangsing, dan jamu peningkat stamina pria.
Bukannya menyembuhkan, konsumsi jamu-jamu ber-BKO justru bisa memicu gangguan kesehatan serius.
BACA JUGA:Resep Sedap Bakso Ayam Jamur Tanpa Tepung, Enak dan Juga Sehat!
dr Trisni Untari Dewi SpFK, dosen Fakultas Kedokteran IPB University, memperingatkan bahwa BKO dalam jamu bisa menimbulkan efek samping dari yang ringan hingga fatal.
“Efek ringan bisa berupa iritasi saluran pencernaan, sementara efek berat dapat mencakup kerusakan hati dan ginjal, gangguan penglihatan, gangguan irama jantung, bahkan kematian,” jelasnya dalam siaran pers resmi IPB University, Kamis 17 Juli 2025.
BACA JUGA: 7 Minuman yang Bisa Menghambat Penurunan Berat Badan, Wajib Dihindari saat Diet
Apa itu BKO?
Bahan Kimia Obat adalah senyawa sintetis atau kimiawi yang lazim digunakan dalam pengobatan modern.
Saat digunakan secara medis, BKO dilengkapi dengan takaran, aturan pakai, dan peringatan risiko.
Tapi jika dicampurkan diam-diam ke dalam jamu, penggunaannya jadi tidak terkendali dan sangat berisiko bagi konsumen.
“Dalam aturan perundang-undangan di Indonesia, BKO secara tegas dilarang dicampurkan ke dalam jamu,” kata dr Trisni.
Sayangnya, masih ada pelaku industri obat tradisional yang menambahkan BKO agar produknya terasa lebih cepat manjur, demi keuntungan sesaat.
Jamu asli memang bekerja lebih lambat dibanding obat kimia, karena proses penyembuhan yang alami.