Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Tatang Muttaqin, pada kesempatan yang sama menyampaikan bahwa program ini ditujukan agar lulusan SMK dapat selalu menyesuaikan kompetensi agar relevan dengan kebutuhan industri.
Tatang menambahkan, jika siswa SMK Program Keahlian Pemasaran dilatih keterampilan penjualan sejak dini, mereka akan memiliki daya saing yang lebih tinggi dan peluang kerja yang lebih besar.
Apalagi selama ini, Program Keahlian Pemasaran kerap dianggap jenuh dan kurang diminati pasar kerja.
“Menjual produk membutuhkan keterampilan khusus yang tidak hanya berkaitan dengan manajemen saja, tetapi juga terkait dengan kemampuan komunikasi, negosiasi, dan keuletan untuk menghadapi kritik serta penolakan. Hal-hal inilah yang perlu kita tingkatkan di sekolah. Program Gerakan 1.000 Siswa SMK Sales Naik Kelas menjadi gerakan kolaboratif antara pemerintah dan industri dalam menyiapkan lulusan SMK yang memiliki keterampilan penjualan andal, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan industri di Indonesia," pungkasnya.
Sebagai informasi, program Gerakan 1.000 Siswa SMK Sales Naik Kelas ini akan menargetkan 1.000 siswa SMK kelas 10 Program Keahlian Pemasaran.
Selama tiga tahun, para peserta akan mengikuti program pelatihan penjualan yang dilaksanakan oleh pihak sekolah bekerja sama dengan industri sebagai mentor atau guru tamu. Saat ini, setidaknya terdapat 1.908 SMK Program Keahlian Pemasaran di seluruh Indonesia.
Dengan pendekatan metode I CAN yang meliputi Innovative, Competitive, Adaptive, dan Never Give Up, siswa yang menyelesaikan program akan mendapatkan sertifikat dari perusahaan dan asosiasi industri serta berpeluang untuk rekrutmen dari perusahaan.
Selain siswa, program ini juga menyasar para guru untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam mengajar keterampilan sales. Program ini juga akan melibatkan perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor yang membutuhkan tenaga sales.
Mereka akan dilibatkan sebagai mentor, penyedia studi kasus, dan tempat praktik kerja lapangan (PKL) bagi siswa.
Hingga saat ini, lebih dari 70 industri telah bergabung mendukung program ini.
BACA JUGA:Daftar Bansos Mei 2025, Catat Tanggal Pencairannya di Sini!
Dukungan Industri Besar
Salah satu mitra industri yang turut mendukung program ini adalah Kawan Lama Group. Lianawati, Talent Acquisition & Employee Experience General Manager dari Kawan Lama Group (KLG), menyambut baik kolaborasi antara dunia pendidikan dan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dalam program Gerakan 1.000 Siswa SMK Sales Naik Kelas.
Menurutnya, program ini tidak hanya mendukung peningkatan keterampilan siswa SMK dalam bidang sales, tetapi juga berinvestasi pada masa depan bangsa
“Kami yakin bahwa sinergi ini akan menjembatani kebutuhan industri dan kompetensi lulusan SMK, khususnya di bidang sales,” kata Lianawati.
Selain Kawan Lama Group, program ini juga didukung oleh PT Yamaha Indonesia Motor Mfg. Hendri Wijaya selaku Direktur Sales PT Yamaha Indonesia Motor Mfg menyampaikan bahwa dengan adanya program ini, siswa SMK yang terlibat akan mendapatkan pelatihan komprehensif, mempersiapkan mereka dengan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja, serta memberikan solusi jangka panjang bagi industri secara keseluruhan.
“Kami yakin program ini tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi siswa SMK, tetapi juga bagi kemajuan industri Indonesia secara keseluruhan,” ujar Hendri.